MALANG, PERHUTANI (18/04/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang bersama Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA)  Jawa Timur lepasliarkan 5 (lima) ekor Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) dan puluhan satwa liar lainnya di petak 40a dan 42 yang merupakan kawasan hutan lindung (HL) Gunung Biru Coban Talun wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Punten, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pujon yang secara administratif masuk Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu pada Kamis (16/04).

Kegiatan pelepasliaran tersebut bekerjasama dengan Javan Langur Center (JLC) The Aspinal Foundation sebagai pusat lembaga rehabilitasi Lutung Jawa yang fokus dengan spesifikasinya yakni merehabilitasi Lutung Jawa sub species Jawa bagian timur yang berkedudukan di Coban Talun Batu Jawa Timur.

Sebanyak 5 ekor Lutung Jawa yang dilepasliarkan tersebut terdiri dari 3 ekor betina dan 2 ekor jantan. Dalam kegiatan itu juga dilepasliarkan puluhan satwa lainnya antara lain, 3 ekor kukang Jawa, 20 ekor ular, 1 ekor trenggiling, 4 ekor burung puter, 1 ekor burung jalak dan 2 ekor berang-berang.

Dihubungi di tempat terpisah Administratur Perhutani KPH Malang, Hengki Herwanto menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen KSDAE, Perum Perhutani dan The Aspinal Foundation tentang Konservasi Satwa Endemik Jawa Di Kawasan Hutan Pulau Jawa.

Hengki juga mengatakan bahwa pelepasliaran satwa tersebut dalam rangka upaya pemulihan dan pelestarian populasi serta habitat satwa endemik Pulau Jawa khususnya jenis Lutung Jawa (Trachypithecus auratus). “Kawasan hutan lindung Perhutani di Coban Talun ini merupakan habitat satwa tersebut dan lokasinya berbatasan dengan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo,” ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Kepala BBKSDA Jawa Timur melalui Project Manager JLC, Iwan Kurniawan mengatakan, “Kegiatan ini adalah kegiatan yang bertujuan untuk pemulihan dan pelestarian populasi serta habitat satwa endemik pulau Jawa,” ujarnya. (Kom-PHT/Mlg/Spy)

Editor : Ywn

Copyright©2020