Sedikitnya 60.000 hektare (ha) lahan sawah di Pulau Jawa disiapkan Perum Perhutani untuk ditanami padi dengan program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Hal itu diharapkan bisa menanggulangi kekurangan pangan yang terjadi di Indonesia yang ditandai dengan masih dilakukannya ekspor beras dari luar negeri. 
Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Pengembangan Usaha Hutan Rakyat, Perum Perhutani, Mustofa Iskandar mengatakan, hasil penanaman padi itu sepenuhnya diberikan untuk masyarakat yang berasal dari rasa keprihatinan Perhutani terhadap ketersediaan pangan.
“Penanamannya saat ini baru dilakukan di Tasikmalaya dengan luas lahan 4.045 ha, kemudian akan dilanjutkan ke daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Mustofa, di sela-sela acara pencanangan penanaman padi di Kampung Sela Cai, Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (28/9/2011).
Alasan Perum Perhutani mulai melakukan penanaman padi yang sebelumnya hanya mengurus hutan dan menanam kayu dan produksi hutan  lainnya, dijelaskan Mustofa karena mengacu  pada inpres nomor 5 tahun 2011 tentang ketahanan pangan.
“Inpres tersebut digagas karena Indonesia diperkirakan akan terjadi rawan pangan akibat kondisi iklim yang ektrem sehingga berpengaruh pada produksi pangan, mudah-mudahan saja dengan demikian bisa memberikan pengaruh besar terhadap produktivitas padi,” imbuhnya.
Pada 2011 ini di seluruh Indonesia Perum Perhutani menargetkan bisa menanami lahan seluas 570 ribu ha tanaman padi, 174 ribu ha jagung, dan 125 ribu ha kedelai. Sedangkan di Jawa Barat luas lahan yang rencananya ditanami padi seluas 16.228 ha dalam  kawasan dan 9.526 ha di luar kawasan, ditambah tanaman jagung seluas 12.820 ha di dalam dan di luar kawasan, dengan target produktivitas mencapai 161.722 ton padi dan 64.100 ton jagung.
Sementara itu, menurut Adm Perhutani Tasikmalaya Jejen menyebutkan, luas lahan yang sawah dan perkebunan yang siap di garap di Tasikmalaya mencapai 12 ribu ha dan selama ini pula telah ditangani oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
“Tentunya dengan adanya program GP3K ini diharapkan akan mampu mempercepat produktivitas padi dan tanaman jagung, sehingga meningkatkan pula produksi dalam setiap tahunnya,” tambah Jejen.
Sementara itu, Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ullum yang datang ke lokasi pencanangan penanaman padi mengaku sangat berterimakasih jika pencanangan yang pertama kali dilakukannya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
“Namun perlu diketahui pula jika setelah beberapa tahun ke belakang saat terjadi musim kemarau banyak petani yang mengeluh sawahnya kekeringan, hal ini tentunya disebabkan karena kawasan hutan penyangga air sudah rusak dan diharapkan kedepannya upaya penghijauan dilakukan kembali demi menunjang ketersediannya air,” ujar Uu.
Website   : OKEZONE.COM
Link          : http://economy.okezone.com/read/2011/09/28/320/508221/60-ribu-lahan-sawah-siap-ditamani-perhutani
Tanggal   : Rabu, 28 September 2011 17:35 wib
Penulis    : Nanang Kuswara
TONE       : NETRAL