INEWS.ID (02/02/2022) | Pemerintah mendorong pengembangan ekosistem perdagangan karbon terkait dengan implementasi energi hijau melalui dekarbonisasi. Terkait dengan itu, ada 7 BUMN yang disebut-sebut berpotensi mengembangkan ekosistem perdagangan karbon.
Ke-7 BUMN tersebut merupakan perusahaan yang menghasilkan emisi karbon dan berkontribusi dalam NDC sektoral, yaitu:
Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Rudiyanto, mengatakan selain mampu berkontribusi pada ekosistem perdagangan karbon, itu dibutuhkan juga peran utama BUMN pada lembaga verifikasi dan validasi.
Menurut dia, langkah itu untuk mendukung kegiatan seperti pengukuran dan inventori data emisi karbon, pengelolaan dokumen pengembangan proyek rendah karbon, serta pengembangan teknologi rendah emisi, dimana BUMN yang dapat berperan sebagai lembaga konsultan, verifikasi, validasi dan pendukung pasar karbon adalah Holding BUMN Jasa Survey atau ID Survey dan PT Energy Management Indonesia (EMI).
“BUMN sebagaimana kami sebutkan tadi telah bergabung dalam Project Management Office (PMO) dekarbonisasi yang didirikan berdasarkan keputusan Menteri BUMN nomor SJ-273/MBU/08/2021 tentang pembentukan tim percepatan implementasi dekarbonisasi di bumn dalam rangka mendukung program netral karbon 2060,” ujar Rudiyanto, Rabu (2/2/2022).
Saat ini, ada 7 BUMN sudah menyepakati penandatangan nota kesepahaman (MoU) dekarbonisasi. Adapun BUMN yang terlibat diantaranya, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero), PT Perum Perhutani, PT Semen Indonesia Tbk, PT Pupuk Indonesia (Persero), MIND ID, Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN III (Persero), dan EMI.
Tugas utama yang akan dilakukan adalah merencanakan dan menyusun program kerja termasuk mengkoordinasikan proyek strategis dan aksi korporasi yang mendukung program implementasi dekarbonisasi BUMN.
Untuk memfasilitasi pelaksanaan program dekarbonisasi BUMN, kata dia, perusahaan akan bergabung dalam pelaksanaan pilot project yang akan dituangkan dalam MOU dan nantinya akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama untuk memulai pengembangan ekosistem ekonomi hijau sebagai tahapan proses menuju dekarbonisasi.
Selain itu juga membuat program percontohan perdagangan karbon antar BUMN sebagai pilot project carbon trading yang di targetkan akan dimulai pada kuartal II-2022.
“Dengan adanya pilot project ini maka akan menjadi role model perdagangan karbon yang dapat mendukung terpenuhinya target ndc 2030 dan target zero emission 2060 serta pembangunan rendah karbon yang sesuai dengan target pembangunan berkelanjutan,” ungkap Rudiyanto.
Agar project ini dapat memberikan kontribusi nyata, Rudiyanto mengatakan pihakny bersama dengan Kementerian BUMN akan bersinergi dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga pemerintah lainnya yang berperan penting dalam isu dekarbonisasi dan perubahan iklim.
Sumber : inews.id
Tanggal : 02 Februari 2022