SARADAN, PERHUTANI (01/12/2019) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kabupaten Ngawi menggandeng Sangiran Trail Community (STC) dan Kaliklampok Kendheng Trail Club (KTC) melakukan kegiatan bakti sosial dengan menggelar event trail dan penanaman bersama di waduk Sangiran yang berada di wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sangiran Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bringin Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan pada hari Minggu (01/12).

Sebelum melakukan kegiatan ngetrail Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Wakil Adm KPH Saradan, Wisik Sugiarto bersama jajaran melakukan penanaman bersama berupa bibit pohon trembesi, kepuh dan nangka masing-masing sejumlah 30 plances yang ditanam disekitar waduk Sangiran.

Menyampaikan pesan Administratur KPH Saradan, Wisik Sugiarto mengatakan, ”Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, dan kepedulian sosial pada masyarakat khususnya para pencinta motor trail untuk bisa berbagi pada masyarakat, cinta lingkungan dan peduli untuk menjaga kelestarian alam dengan menanam pohon disekitar waduk Sangiran,” kata Wisik.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang datang dari berbagai daerah diantaranya daerah Ngawi, Nganjuk, Caruban, Madiun, Magetan, Ponorogo, Sragen, Solo dan sekitarnya. Dengan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 50.000,- peserta dapat makan siang gratis, kupon doorprize dan hiburan.

“Dari hasil uang pendaftaran peserta ngetrail ini, semuanya akan disumbangkan untuk pembangunan Masjid Al-Falaq yang berada di Dusun Boan, Desa Bringin, Kecamatan Bringin Kabupaten Ngawi,” kata Wisik menambahkan.

Start dimulai dari waduk Sangiran melewati lintasan kawasan hutan RPH Sangiran menuju finish di Dusun Boan yang berada jauh ditengah hutan BKPH Bringin. Medan yang cukup ekstrim membuat para peserta mengalami kesulitan untuk melintasinya, tidak sedikit dari mereka berjatuhan untuk sampai ke tempat finish.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan untuk mencegah terjadi bencana banjir dan erosi, perlu diadakan penanaman pada lahan-lahan yang gundul. “Bila lingkungan kita banyak pohon maka tentu saja akan terjadi keseimbangan alam. Sumber air tidak kering, hawanya sejuk dan alam terlihat indah dan tidak tampak gersang,” kata Budi menjelaskan. (Kom-PHT/Srd/Swn)

Editor : Ywn

Copyright©2019