PADANGAN, PERHUTANI (29/06/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan mengikuti pelaksanaan closing meeting penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) tingkat Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) secara remote audit yang dilaksanakan di ruang rapat Kantor KPH Padangan pada Sabtu (27/06).
Penilaian Kinerja PHPL yang telah dilaksanakan oleh PT Equality Indonesia dalam audit penilikan ke-4 di lima KPH Sampling (Padangan, Parengan, Blitar, Jombang dan Banyuwangi Barat) selama kurang lebih tiga minggu mulai tanggal 9 Juni sampai dengan 30 Juni 2020. KPH Padangan yang mendapat jadwal pertama kali, tanggal 09 – 13 Juni 2020 dari 15 temuan hasil observasi pada closing meeting tingkat KPH pada tanggal 13 Juni 2020 untuk KPH Padangan ada pengurangan tiga observasi sehingga pada closing meeting tingkat Divre Jatim menjadi 12 hasil observasi dengan “Predikat Baik”.
Administratur KPH Padangan, Loesy Triana mengungkapkan rasa syukur dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap Auditor dari PT Equality Indonesia di lima aspek yakni Prasyarat, Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), Ekologi, Produksi dan Aspek Sosial yang telah melaksanakan audit PHPL di Perhutani Jatim khususnya di KPH Padangan dengan predikat baik.
“Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya juga kepada segenap Tim PHPL KPH Padangan dan semua jajaran yang sudah terlibat dan berupaya dalam suksesnya PHPL tahun ini, karena dari 15 observasi pada closing meeting KPH tempo hari, KPH Padangan secara keseluruhan aspek dapat mengurangi dan menutup menjadi 12 observasi pada closing meeting tingkat Divre Jatim,” ujar Loesy.
Sementara itu Wakil Kepala Divre Jatim, Joko Sunarto menyampaikan terimakasih kepada PT Equality Indonesia yang telah melaksanakan penilaian kinerja PHPL di Perhutani wilayah Divre Jatim yang diwakili oleh lima KPH yang dipilih secara sampling dengan hasil yang melegakan secara keseluruhan aspek karena dari hasil tahun lalu sebanyak 31 observasi, tahun 2020 ini berkurang menjadi 26 observasi.
“Kami akan berupaya untuk memperbaiki kinerja pada tahun tahun mendatang khususnya terhadap penyelesaian konflik tenurial, prioritas bantuan langsung kepada masyarakat desa sekitar hutan serta penyelesaian kewajiban kepada negara”, katanya.
Lead Auditor dari PT Equality Indonesia, Rifan Sudiyono yang memimpin langsung jalannya closing meeting tingkat Divre Jatim mengungkapkan bahwa tujuan dilaksanakannya audit ini adalah untuk mengukur sejauh mana eksistensi perusahaan dalam mempertahankan legalitas Pengelola Hutan Lestari. Menurutnya dari hasil selama pelaksanaan audit di lima KPH sampling Divre Jatim yang terbagi dalam 2 Tim, Jatim 1 dan Jatim 2 dinyatakan bahwa Perhutani masih mampu menjaga nilai eksistensinya dari tahun lalu.
“Terbukti bahwa nilai yang diperoleh dari kelima aspek (Prasyarat, VLK, Ekologi, Produksi dan Sosial) hasilnya dari 15 observasi pada tahun lalu menurun menjadi 12 observasi,” katanya.
“Selamat untuk Perhutani Divisi Regional Jawa Timur yang masih mampu mempertahankan legalitas dan eksistensinya dalam mengelola hutan secara lestari. Pesan kami, jaga serta pelihara dan kelola hutan secara arif dan bijak dan tidak kalah pentingnya juga, jagalah perasaannya,” tutupnya. (Kom-PHT/Pdg/Mmt)
Editor : Ywn
Copyright©2020