Perhutani Pemerintah Jerman akan Biayai Program PS Melalui Skema FP-V di Madiun |

MADIUN, PERHUTANI (10/11/2022) | Tim Forest Program V (FP-V) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan identifikasi potensi Lembaga Masyarakat Pengelola Sumberdaya Hutan (LMPSDH) Ngudi Waluyo, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Wungu, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Madiun (BKPH) Dungus, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun, hal ini sebagai implementasi Perhutanan Sosial (PS), bertempat di Forest Park Dungus Madiun, Kamis (10/11).

Administratur Perhutani KPH Madiun melalui Munawar Sukowati Kepala Seksi Perencanaan Sumberdaya Hutan dan Pengembangan Bisnis mengatakan, program pilot project Perhutanan Sosial ini merupakan murni bantuan hibah Pemerintah Jerman dan alhamdulilah di Indonesia ada empat kabupaten yang akan menerima bantuan tersebut salah satunya yaitu LMPSDH Ngudi Waluyo KPH Madiun Jawa Timur, jelasnya

“Ini merupakan salah satu dan urun rembug, kata Munawar Sukowati dan dukungan semua fihak, sehingga pemangku kebijakan mendengar, terwujudnya LMPSDH Ngudi Waluyo yang ada di Kabupaten Madiun bisa menjadi pilot project ini,” tambahnya.

Sementara itu, Konsultan FP-V Yetti Rusli menjelaskan, di Indonesia terdapat areal Perhutanan Sosial di empat kabupaten yang menjadi lokasi kegiatan Forest Programme V meliputi Kabupaten Garut Jawa Barat, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Madiun Jawa Timur dengan luas indikatif 5.130 ha, luas definitif 8,630 ha dengan jumlah 14.881 ha, ungkap Yetti Rusli.

“Program ini murni pembiayaan dari Pemerintah Jerman setelah dilakukan Feasibility study (studi kelayakan/red). Program ini menyasar Perhutanan sosial karena ada potensi lahan yang belum termanfaatkan dan sudah dilengkapi dengan aturan, paparnya.

Terpisah, Ketua LMPSDH Ngudi Waluyo Agus Purwanto mengungkapkan, rasa senangnya karena pemerintah akan memberikan bantuan hibah dalam hal ini lewat Pemerintah Jerman sehingga kami bisa memanfaatkan lahan hutan untuk sosial agroforestry berupa tanaman porang, tutup Agus. (Kom-PHT/Mdn/Ebs).