MADIUN, PERHUTANI (19/01/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun menerima kunjungan lapangan Executive Director, Japan International Forestry Promotion & Cooperation Center (JIFPRO) sebuah organisasi/badan pemerhati lingkungan dan kehutanan dari Jepang, dalam rangka studi banding di wilayah kerja Perhutani, khususnya wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mojorayung dan BKPH Caruban, guna melihat potensi tanaman jati dari awal proses persemaian hingga saat pemanenan, Madiun Kamis (19/01).
Administratur KPH Madiun, Sofiudin Nurmansyah menyampaikan, bahwa maksud kunjungan dari Executive Director Japan International Forestry Promotion & Cooperation Center (JIFPRO) untuk melaksanakan studi banding. Bagaimana proses persemaian jati sampai pemanenan di wilayah Perhutani Madiun serta pelaksanaan kegiatan pengelolaan secara keseluruh telah sesuai dengan kaidah perencanaan yang tertuang dalam Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) dan Rencana Kerja tahunan yang tertuang dalam Rencana Teknik Tahunan (RTT), katanya.
“Dalam implementasi 3 kelola yang telah dilakukan yaitu Kelola Lingkungan, Kelola Produksi dan Kelola sosial KPH Madiun, juga mendapatkan pengakuan dalam bentuk sertifikat, baik skema PHPL (Mandatory) dan FM-FSC (Voluntary), ungkap Sofi.
Untuk kegiatan pemanenan kita laksanakan sesuai Prosedur Kerja (PK) Perhutani Madiun telah mempertimbangkan kaidah konservasi, yang salah satunya adalah pemberian tanda batas. Antara batas kawasan produksi dengan batas kawasan konservasi, dengan harapan tidak terjadi penebangan di dalam kawasan konservasi. Untuk pemasaran kita mengutamakan ukuran sesuai kebutuhan pasar, sehingga lebih efisien dalam produksi kayu, ungkapnya.
Sementara itu, Executive Director JIFPRO, Takahara Shigeru melalui juru bicaranya Donny Nobridwiyanto mengatakan, kami dari JIFPRO mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Perhutani Madiun yang telah memberi kesempatan untuk melihat proses pembuatan persemaian jati hingga pemanenan, secara runtut dan akurat sehingga kami mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan yang nantinya bisa kami kembangkan di negara kami, katanya.
“Semoga kerjasama ini bisa berlangsung terus sehingga kita dapat sharing ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat untuk perkembangan dunia kehutanan tentunya,” pungkas Donny. (Kom-PHT/Mdn/Ebs).
Editor : Uan
Copyright © 2023