PERHUTANI, PROBOLINGGO (24/01/2023) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo khususnya wilayah kerja Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Ranupakis, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Klakah melakukan sarasehan dengan stakeholders terkait, dalam hal melestarikan hutan yang dilaksanakan di Desa Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Selasa (24/01)
Hadir pada kegiatan tersebut, Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka, Dandim 0821 Letkol Czi Gunawan Indra, Mewakili Administratur Perhutani Probolinggo Soegiarto Aries Soebagyo Asisten Perhutani (Asper) Klakah, serta Kepala Desa Papringan Abdul Ajis.
Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut memiliki tujuan yakni pendekatan dengan desa yang berbatasan langsung dengan Gunung Lemongan.
Selain itu, orang nomer satu di Kepolisian Resor Lumajang itu, mengajak masyarakat untuk menilik sejarah, mengingat Desa Papringan merupakan desa yang dikenal dengan adanya Mbah Citro di Gunung Puji tepat di kaki Gunung Lemongan.
“Melalui kegiatan ini, mari kita rawat baik hutannya maupun padepokannya, karena itu merupakan suatu bukti sejarah. Desa Papringan ini merupakan pintu masuk ke Gunung Lemongan. Kalau ini kita rawat, tentu akan mendatangkan income bagi masyarakat, mengingat Padepokan Mbah Citro dengan nuansa hutannya kita kerap didatangi para wisatawan, atau tempat singgah untuk muncak ke Gunung Lemongan. Ini tentu akan meningkatkan perekonomian,” ucap Dewa.
Senada dengan itu, Soegiharto Aries Asper Klakah mengajak semua komponen masyarakat untuk turut serta menjaga kelestarian hutan, bukan malah sebaliknya dengan kata lain, melakukan penjarahan. Ia pun mengapresiasi manakala ada pihak-pihak menggiatkan penghijauan. bahwa dengan adanya sinergitas ini adalah untuk bersama-sama, bahu-membahu mewujudkan kelestarian hutan dengan mengajak masyarakat untuk serta-merta merawat dan menjaga hutan bersama-sama, ujarnya.
Terpisah, Abdul Ajis Kades Papringan mengucapkan, terima kasih kepada semua pihak yang telah melibatkan Pemerintahan Desa Papringan. Ia pun berujar, “Mudah-mudahan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun, Itu yang jadi harapan dari masyarakat,” ucap Ajis.
Ajis pun siap mengimplementasikan setiap masukan yang ditujukan kepadanya, disisi lain, menyoal tentang letak geografis, Desa Papringan yang secara tidak langsung berada di kaki Gunung Lemongan, Ajis mangaku tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu.
Sebab kata dia, hutan ada pada kategori jadi, atau lebat dan alami. “Perhutani itu ya seperti itu keadaannya, sudah jadi hutan lebat. Jadi meskipun hujan besar, kami tidak khawatir masalah banjir longsor nggak khawatir karena hutannya sudah jadi,” tutup Abdul Ajis Kades Papringan. (KOM-PHT/Pbo/Fek)
Editor : Uan
Copyright © 2023