Perhutani Pantai Pecaron Perhutani, The Hidden Paradise di Kebumen |

KEDU SELATAN, PERHUTANI (10/04/2023) | Pantai Pecaron di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan menjadi salah satu “Hidden Paradise” Kebumen, Senin (10/04).

Pecaron terkenal dengan keindahan pantainya yang bersih dan eksotis, membentang cukup luas dengan batas tebing batu besar disisi tepinya. Dengan ditumbuhi barisan pohon kelapa membuat sejuknya suasana pantai. Terdapat spot foto dengan latar belakang batu-batu dan hamparan laut biru yang semakin membuat syahdu suasana. Disebut hidden paradise karena pantai cantik eksotis ini berada pada tempat yang tersembunyi serta tenang. Namun begitu, jalan menuju pantai ini sudah cukup baik, kendaraaan roda empat dan roda sudah bisa sampai lokasi.

Administratur KPH Kedu Selatan melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gombong Selatan, Kusino menyampaikan bahwa Pantai Pecaron berada dalam kawasan hutan petak 56 B-4 dan 55 W Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sikayu Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Gombong Selatan Perhutani KPH Kedu Selatan.

“Dalam rangka memberi kesempatan Masyarakat Desa Hutan (MDH) Pantai Pecaron dikerjasamakan dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Sari Desa Srati Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Maksud dan tujuan diadakan kerjasama pengelolaan wisata alam ini adalah memberikan kesempatan berbagi peran kepada MDH agarkesejahteraannya meningkat,” ujarnya.

Kusino juga berpesan agar MDH dalam pelaksanaan pengelolaan wisata, mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan agar hutan tetap lestari tetapi bisa memberikan manfaat ekonomi kepada stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan.

Salah satu pengelola Pantai Pecaron, Nafisah menyampaikan bahwa Pantai Pecaron terus berbenah diri. Diantaranya di pantai ini telah tersedia area parkir, toilet, kamar mandi, kamar bilas, mushola, warung makan. “Tiket masuk Rp 10.000. Disini juga tersedia rumah makan seafood dan kelapa muda segar. Pada moment hari besar di Pecaron juga ditampilkan kesenian kompangan, kesenian tradisional daerah dengan iringan rebana, lantunan lagu agamis serta dengan atraksi silat yang semakin menambah seru,” jelasnya. (Kom-PHT/Kds/Rwi)

Editor : Aas