IDNTIMES.COM (20/06/2023) | Perum Perhutani menerapkan digitalisasi pada kerja sama pengelolaan hutan dengan masyarakat. Digitalisasi itu berbentuk peluncuran aplikasi social partnership SocioForest.
Kerja sama pengelolaan hutan dilakukan Perhutani dengan masyarakat sekitar hutan.
“SocioForest merupakan pilot program kita, dalam hal kemitraan social agroforestry. Perhutani mempunyai amanah untuk menjaga hutan, dan dengan SocioForest ini kita rangkul masyarakat mengelola dan menjaga hutan bersama,” Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansyuri dikutip dari keterangan resmi, Selasa (20/6/2023).
1. SocioForest dibuat untuk mengelola perhutanan sosial
Adapun aplikasi tersebut merupakan bagian dari penerapan Perhutanan Sosial yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 23 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kehutanan.
Dalam pasal 1 ayat 64 PP tersebut, dijabarkan bahwa Perhutanan Sosial adalah sistem pengelolaan Hutan lestari oleh masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat. Sistem itu diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan, keseimbangan lingkungan dan dinamika sosial budaya.
Bentuk pengelolaannya bisa dengan program Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan, Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Adat, dan kemitraan Kehutanan.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, mengatakan aplikasi SocioForest menjadikan pengelolaan hutan bisa lebih modern atau menyesuaikan zaman.
“Ini merupakan Langkah tindak lanjut Perhutani dalam mengimplementasikan PP 23 tahun 2021 tentang Perhutanan Sosial. SocioForest harus dikembangkan lebih luas,” ucap Alue Dohong.
2. Pengelolaan hutan jadi lebih transparan
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro mengatakan aplikasi tersebut bisa membuat pengelolaan hutan lebih transparan.
“Ini sesuai arahan dari Kementerian BUMN,” ujar Wahyu.
SocioForest bertujuan sebagai upaya perbaikan ekosistem kerja sama pengelolaan hutan dari sinergi bisnis, yang lebih transparan bersama masyarakat berbasis mobile app.
3. SocioForest sudah diaplikasikan pada 14 hutan yang dikelola Perhutani
Saat ini, SocioForest telah diaplikasikan pada 14 dari 57 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Perhutani sebagai tahap awal.
Komoditas yang menjadi fokus agroforestry juga beragam, mulai dari Kopi, Padi, Jagung, Rotan, Singkong, dan Tebu. Pelaksanaan dan pengembangan SocioForest juga menggandeng BUMN lainnya seperti PT Perkebunan Nusantara Holding, Perum Bulog, ID Food, dan Pupuk Indonesia.
Perhutani membuat Heads of Agreement (HoA) bersama empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai sinergi dalam platform Kemitraan Sosial. Nantinya, semua BUMN yang terlibat dalam HoA Sinergi Platform Kemitraan Sosial ini bertugas dengan perannya masing-masing, mulai dari penyedia bibit tanaman dan pupuk, hingga menjadi pembeli (offtaker) hasil panen Petani.\
Sumber : idntimes.com