KEDU SELATAN, PERHUTANI (16/05/2024) | Perhutani menjadi salah satu narasumber pada acara Seminar Nasional Implementasi Pemuliaan Pohon dalam Mendukung Perhutanan Sosial dan Kelestarian Hutan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Ruang Sidomukti lantai 2 Wisma MMUGM Hotel Yogyakarta, Kamis (16/05).
Selain Perhutani, narasumber lain yang mengisi materi seminar ialah Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Renbang) Perum Perhutani, Prof. Dr. Ir. Mohammmad Na’iem, M.Agr.Sc, Ir. Dyah Murtiningsih, M.Hum, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc, Ir. Purwadi Soeprihanto, M.E, dan Dr. Ir. Sapto Indrioko, S.Hut, M.P.IPU.
Turut hadir pula Kepala Divisi Regional Jawa Tengah R. Ratmanto Trimahono, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan Usep Rustandi beserta jajaran, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM, serta segenap tamu undangan terkait.
Dalam uraiannya, Prof. Dr. Na’iem menyampaikan sejarah singkat mengenai Balai Pemuliaan Pohon Yogyakarta. Beliau menjelaskan manfaat pemuliaan pohon, di antaranya untuk melestarikan bibit unggul, membantu program pemerintah dalam mewujudkan ketahananan pangan dengan menanam agroforestri, serta membangun kehutanan Indonesia menjadi lebih berkualitas. Pemuliaan pohon yang telah beliau lakukan di antaranya jati unggul, pinus bocor getah, eucalyptus unggul, serta nangka. Hasil pemuliaan pohon telah dipergunakan oleh sejumlah lembaga, di antaranya Perhutani.
Direktur Renbang Perum Perhutani, Endung Trihartaka, pada seminar ini mempresentasikan materi bertema “Kontribusi Pemuliaan Pohon dalam Peningkatan Produktivitas Hutan, Tanaman, dan Perhutani”. Dijelaskan olehnya bahwa kontribusi pemuliaan pohon yang dikembangkan Prof. Dr. Mohammad Na’iem dan Prof. Budi Leksono punya peran besar terhadap pembangunan tanaman kehutanan Perhutani berupa tanaman jati plus Perhutani, pinus bocor getah, maupun tanaman kayu putih.
Berkat pengembangan bibit jati plus Perhutani (JPP), produksi kayu jati meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, dengan pohon pinus bocor getah bisa menghasilkan getah 50 gram lebih dalam tiga hari yang sebelumnya dengan pohon konvensional hanya bisa menghasilkan 6-7 gram per hari.
Tak hanya itu, kerja sama Perhutani dan UGM lainnya ialah konservasi ex situ durian nusantara di Kaligesing Purworejo, atau masuk wilayah Perhutani KPH Kedu Selatan. (Kom-PHT/Kds/Rwi)
Editor: Tri
Copyright © 2024