MOJOKERTO, PERHUTANI (20/07/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mojokerto memberikan bimbingan mengenai pembagian batang (Bucking Policy) kepada mahasiswa Kuliah Kerja Profesi (KKP) dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur dan Universitas Negeri Jambi (UNJA). Kegiatan tersebut berlangsung di area tebangan A2 petak 65c, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Bluluk, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bluluk pada Sabtu (20/07).

Kepala Perhutani Mojokerto, Rusydi, melalui Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata, Suyasman, menyampaikan bahwa Perhutani Mojokerto telah menerima mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan KKP dari Fakultas Kehutanan UPN Veteran Jawa Timur dan Universitas Negeri Jambi.

“Mereka akan mempelajari berbagai aspek dalam bidang kehutanan, termasuk persemaian, penanaman, pemeliharaan, pemanenan atau produksi, serta administrasi di lingkungan Perhutani KPH Mojokerto,” jelas Suyasman.

Suyasman menambahkan bahwa tujuan dari praktek lapangan ini adalah untuk memberikan mahasiswa pemahaman langsung tentang pola kerja Perhutani dalam mengelola sumber daya hutan. Selain itu, praktek ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai teknik pengelolaan sumber daya hutan di Pulau Jawa, sehingga mereka dapat menjadi profesional di lapangan dengan pengetahuan yang tidak hanya bersifat teoretis.

Muhammad Zulfikar, salah satu mahasiswa KKP dari UPN Veteran Jawa Timur, menjelaskan bahwa kegiatan KKP dan KKL ini merupakan bagian dari kurikulum program studi kehutanan yang berbasis kompetensi. “Ini adalah rangkaian kegiatan yang melibatkan penerapan ilmu kehutanan langsung di lapangan, termasuk pengamatan, pengukuran, wawancara, analisis, peragaan, perancangan, dan uji coba yang mencakup seluruh aspek pengelolaan hutan dan agroforestry yang berbasis kelestarian ekosistem,” terang Zulfikar.

Menurut Zulfikar, di lokasi petak tebangan ini, mereka mempelajari teknik menebang kayu, menentukan arah rebah yang sesuai dengan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3), serta membahas cara menentukan pembagian batang (Bucking Policy) yang tepat agar kayu dapat dipasarkan dengan harga tinggi. “Belajar di sini sangat bermanfaat bagi kami untuk memahami teknik produksi tebangan kayu dan meningkatkan kompetensi kami di bidang ini,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mjkt/Oke)

Editor:Lra
Copyright©2024