BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (21/7/2024) | Dalam rangka membangun komitmen untuk menjaga hutan lestari, Kepala Divisi Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Wawan Triwibowo, mengajak seluruh stakeholder untuk peduli terhadap kelestarian alam dan budaya. Acara Sarasehan Nasional yang mengusung tema “Menjaga Bumi Merupakan Wujud Cinta Budaya Leluhur” ini berlangsung di Wisata Rintisan Sumber Gedang, Petak 125 RPH Purwo, BKPH Blambangan, KPH Banyuwangi Selatan, Desa Kalipait, Kec. Tegaldlimo, Kab. Banyuwangi pada Minggu (21/7).

Dalam sambutannya, Wawan Triwibowo menyampaikan apresiasi kepada Koordinator penyelenggara atas terselenggaranya sarasehan yang berfokus pada kelestarian dan keseimbangan alam serta budaya. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam acara ini. Kami berharap sinergitas dan kerjasama yang telah terjalin dapat terus berlanjut, guna mencapai tujuan pengelolaan hutan yang berfokus pada hutan lestari dan masyarakat sejahtera,” ujar Wawan.

Wawan juga menggarisbawahi lima isu tantangan utama dalam menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan: perubahan iklim, ketahanan pangan, ketersediaan air bersih, ketersediaan udara bersih, dan ketersediaan energi. “Perhutani bersama pihak terkait dan masyarakat desa hutan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, termasuk komitmen menjaga kelestarian hutan, pengelolaan tumpangsari/agroforestry, perlindungan hutan lindung (HL) dan hutan produksi (HP), serta melakukan penanaman dan reboisasi. Mari kita sinergi dan berkolaborasi dalam implementasinya,” tambah Wawan.

Koordinator pelaksana Pahargiyan Agung 2024, Jumadi, mengucapkan terima kasih kepada Kepala Divisi Perhutani Jatim, KPH Banyuwangi Selatan, CDK Banyuwangi, Koramil Tegaldlimo, Polsek Tegaldlimo, pemerhati adat dan lingkungan, tokoh agama, masyarakat, Perdunu, dan pihak-pihak terkait lainnya atas dukungan mereka dalam gelaran Pahargiyan Agung 2024 yang berlangsung pada 20-21 Juli 2024. “Acara ini meliputi Festival Budaya dan Pameran Usaha, Ijazahan Kubro Ilmu Hikmah, Gebyar Sholatan, Ritual Keselamatan dan Jamasan Pusaka Alas Purwo, Sarasehan Nasional Kelestarian Alam dan Budaya, dan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit. Kami berharap sarasehan ini dapat menyeimbangkan kelestarian alam dan budaya serta membawa kedamaian bagi kehidupan semesta,” paparnya.

Tri Suwarto, Kasi Tata Kelola dan Usaha Kehutanan CDK Banyuwangi, menyampaikan terima kasih kepada panitia penyelenggara, Perhutani, dan semua pihak yang terlibat. “Dukungan ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan kelestarian alam dan budaya. Kami berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan berkelanjutan, serta menjadikan hutan dan alam sebagai objek wisata potensial yang dapat dikembangkan,” ujarnya.

Pemerhati adat dan aktivis lingkungan, Rudy Gustave, turut menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan dan kelestarian alam. “Kami sepakat dengan Kepala Divisi Perhutani Jatim bahwa menjaga bumi adalah wujud cinta terhadap budaya leluhur. Kami harus terus peduli dan berusaha bersama untuk mencapai tujuan ini,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bws/Dik).

Editor:Lra
Copyright©2024