SURABAYA, PERHUTANI (23/07/2024) | Pj. Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, selaku Pengarah dalam Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jawa Timur memimpin Apel Siaga Gabungan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tingkat Provinsi Jawa Timur, yang dipusatkan di Mojokerto, Selasa (23/07).
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, segenap UPT Kementerian LHK Wilayah Jawa Timur, Plh. Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim), Wawan Triwibowo, Kepala Departemen PPSDH, Gunawan Sidik Pramono dan segenap Administratur Perhutani di Wilayah Jawa Timur.
Menurut Adhy karyono, Langkah ini sebagai bentuk kesiapan dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jawa Timur, yaitu memastikan kesiapsiagaan personil dan sarana prasarana penanganan kebakaran hutan.
Adhy Karyono menyebut data laporan kebakaran hutan di Jawa Timur, dalam jangka waktu 4 (empat) tahun terakhir (2019-2022) menunjukkan tren menurun, sedangkan pada tahun 2023 mengalami kenaikan signifikan dengan luas total kebakaran hutan dan lahan sebesar 12.328,80 Ha atau 0,91% dari luas kawasan hutan di Jawa Timur yang disebabkan oleh Fenomenan El Nino, ujarnya.
“Dapat kami sampaikan bahwa pada periode 1 Januari – 30 Juni 2024, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyampaikan hasil validasi perhitungan luas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Jawa Timur sampai dengan saat ini seluas 360,79 Ha atau (0,03%) dari luas kawasan hutan di Jawa Timur,” pungkas Adhy.
Sementara itu Plh. Kepala Perhutani Divre Jatim, Wawan Triwibowo, saat dikonfirmasi usai apel mengatakan, bahwa diwilayah kerjanya, untuk kebakaran hutan sampai dengan 30 Juni 2024 seluas 19,21 ha, angka itu mengalami penurunan 71 persen dibanding kebakaran hutan pada tahun lalu, sampai dengan 30 Juni 2023 seluas 66,16 ha.
Menurutnya kebakaran hutan diwilayah kerjanya bukan terjadi pada satu titik, namun kebakaran hutan terjadi di lima satuan kerja, antara lain di KPH Padangan,KPH Jatirogo, KPH Saradan, KPH Madura dan KPH Pasuruan, ujanya.
Mengahadapi musim kemarau tahun ini, pihaknya juga mengantisipasi dengan melakukan langkah-langkah strategis seperti melakukan patroli, mengaktifkan posko dan mengajak masyarakat sekitar hutan melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan setempat. (Kom-PHT/DivreJatim/Dj)
Editor : LRA
Copyright © 2024