JAWPOS.COM (01/08/2024) | Kawasan Cepu Raya kini mulai digagas. Gagasan ini, awalnya muncul dari ide saat Bupati Blora Arief Rohman ngopi bareng dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Arief Rohman mengatakan, Mensesneg Pratikno asli Bojonegoro. Namun, lebih dekat daerahnya dengan Kecamatan Cepu.

Kecamatan Cepu ini sudah memiliki embrio awal yakni Pusat Diklat (Pusdiklat) Minyak Bumi dan Gas (Migas).

”Setiap tahun hampir 30 ribu orang dapat untuk mendapat sertifikasi dan pelatihan migas. Termasuk ada Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas yang setiap tahun hampir 1.000 orang,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, Mensesneg mempunyai ide untuk membangun Cepu Raya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang melibatkan daerah-daerah sekitarnya.

Pada awal untuk mem-branding kota vokasi.

”Terminal bus sudah ada terminal tipe A, stasiun kereta api, dan bandara di Cepu. Kami ajak seluruh stakeholder seperti Perhutani, Pertamina, dan Kementerian ESDM untuk berkolaborasi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini tahapan Cepu Raya masih dalam penyusunan desain kawasan.

Ditambah potensi wisata sumur-sumur tua, akan ditata sebagai kawasan wisata edukasi migas.

”Harapannya, nanti Cepu Raya akan menjadi contoh kawasan yang hadir dengan melibatkan kabupaten lain untuk menciptakan kawasan ekonomi baru,” harapnya.

Ia menambahkan, tak hanya potensi migas yang akan diangkat, melainkan ada potensi pertanian, peternakan, dan wisata geoheritage.

Pihaknya akan menata hasil kajian dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jogjakarta tentang kawasan geoheritage nasional dan geopark internasional.

”Kami akan memanfaatkan potensi wisata di Cepu. Termasuk wisata Samin untuk mengenalkan budaya sekaligus berwisata. Kuliner di kawasan Cepu Raya juga sangat legend,” ujarnya.

Ada juga kesenian barongan seperti tayub, barongan, dan ketoprak. Termasuk kereta lokomotif peninggalan Jerman akan kami upayakan untuk dihidupkan lagi,” imbuhnya.

Sumber : jawapos.com