PROBOLINGGO, PERHUTANI (01/10/2024) Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo menggelar kegiatan sosialisasi dan kampanye pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bersama warga lokal yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kelestarian hutan serta mencegah terjadinya karhutla yang kerap mengancam ekosistem dan keberlanjutan kehidupan, bertempat di wilayah sekitar kawasan hutan Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Taman Timur, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Taman, wilayah administratif Desa Kalisari Kecamatan Banyuglugur Kabupaten Situbondo, pada Senin (30/09).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Taman sekaligus sebagai narasumber Mohamad Rifa’i, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Taman Timur Asbullah beserta jajaran, tokoh masyarakat, anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjungsari, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) serta warga desa yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai bahaya kebakaran hutan serta langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mencegahnya.
Kepala Perhutani KPH Probolinggo Aki Leander Lumme melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Taman Mohamad Rifa’i menyampaikan, bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya strategis Perhutani dalam mengurangi risiko kebakaran hutan di musim kemarau.
“Keterlibatan aktif masyarakat sangat penting dalam menjaga kawasan hutan. Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan bahwa seluruh elemen masyarakat memiliki kesadaran penuh akan pentingnya mencegah kebakaran hutan, karena dampaknya tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga mengancam kehidupan dan penghidupan warga setempat”, ujarnya.
Materi yang disampaikan dalam sosialisasi mencakup penjelasan mengenai penyebab utama karhutla, seperti pembukaan lahan dengan cara membakar, serta cara-cara pencegahan seperti membuat sekat bakar, melaporkan titik api secara cepat, dan tindakan pemadaman dini yang aman. Selain itu, warga juga diajak untuk terlibat dalam program Masyarakat Peduli Api (MPA) yang diluncurkan oleh Perhutani sebagai inisiatif untuk mengaktifkan partisipasi komunitas lokal dalam pengawasan hutan.
Dalam kampanye tersebut, Perhutani juga mengenalkan alat-alat pemadam sederhana dan memperkenalkan teknologi ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk pengelolaan lahan tanpa harus melakukan pembakaran. Kampanye ini disambut baik oleh warga setempat, yang antusias dalam mengikuti diskusi serta simulasi pencegahan karhutla.
Perwakilan Tokoh Masyarakat Slamet Hasanudin yang turut serta dalam kegiatan tersebut menyatakan pentingnya kolaborasi antara tokoh masyarakat, pemerintah, dan masyarakat lokal dalam menjaga keamanan hutan.
“Kami siap mendukung setiap langkah preventif yang dilakukan oleh Perhutani dan masyarakat lokal, diharapkan dapat bekerja sama untuk melaporkan setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Perhutani Probolinggo berharap dapat menekan angka kejadian karhutla di wilayah Probolinggo Khususnya BKPH Taman dan sekitarnya. Sinergi yang terjalin antara warga lokal dan berbagai pihak terkait, diharapkan mampu menjaga kawasan hutan dari ancaman kerusakan serta mendukung upaya perlindungan dan konservasi hutan yang berkelanjutan.
Dengan keberhasilan sosialisasi ini, Perhutani Probolinggo berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di berbagai wilayah lainnya, guna menciptakan kesadaran kolektif yang kuat terhadap pentingnya pencegahan kebakaran hutan demi kesejahteraan bersama dan kelestarian lingkungan. (KOM-PHT/Pbo/Tan)
Editor:Lra
Copyright©2024