PIKIRAN-RAKYAT.COM (11/10/2024) | Banyak mitos beredar mengenai cara menguji kemurnian madu, tapi tidak semuanya benar. Salah satu mitos menyebut bahwa madu yang mengkristal bukanlah madu murni. Faktanya, kristalisasi madu tergantung pada sumber nektar, suhu, kadar air, dan waktu penyimpanan. Madu dari nektar tertentu, seperti clover honey, bahkan sering dijual dalam bentuk sudah mengkristal karena madu tersebut memiliki kandungan glukosa lebih tinggi.

Mitos lain adalah madu yang dikerubuti semut bukanlah madu murni. Faktanya semut adalah hama utama di peternakan Madu. Bahkan lebah dan semut seringkali berebut madu dari sejak ia masih berbentuk nektar, dimana hal ini dikarenakan madu memang mengandung gula (fruktosa & glukosa) yang disukai oleh semut. Namun demikian mitos ini ada benarnya, karena Madu yang masih melalui proses fermentasi / belum matang dimungkinkan tidak disukai semut akibat adanya kandungan gas karbondioksida.

Ada juga anggapan bahwa madu murni tidak akan berubah warna. Padahal, madu murni dapat berubah warna karena reaksi Maillard, dimana reaksi ini justru mampu meningkatkan kandungan antioksidan pada madu tersebut.

Begitu juga dengan mitos bahwa madu murni akan meletup saat dibuka, dimana faktanya hal ini baru terjadi bila kadar air madu tinggi atau fermentasi belum sempurna. Madu dengan kadar air rendah tidak akan meletup ketika kemasannya dibuka dan justru memiliki kualitas lebih baik.

Jadi, bagaimana cara membedakan madu murni dengan madu campuran? Cara paling tepat adalah melalui uji laboratorium. Pilihlah madu dari merek ternama yang sudah sesuai Standarisasi Nasional Indonesia (SNI), memiliki sertifikasi Halal dan BPOM. Madu yang diuji secara berkala di laboratorium dapat dipastikan kemurniannya.

Senior Executive Vice President Operasional Econique Perhutani Alam Wisata, Maman Rosmantika, menjelaskan, “Madu Perhutani dihasilkan dari budidaya lebah madu di kawasan hutan dengan standar kualitas terbaik. Madu kami memiliki kadar air rendah dan kadar enzim diastase lebih tinggi dari standar SNI. Enzim ini penting dalam penilaian kualitas kemurnian madu. Madu Perhutani juga diuji di laboratorium yang terakreditasi KAN seperti Balai Besar Industri Agro (BBIA) dan Saraswanti”, tuturnya.

“Harga madu murni memang sedikit lebih mahal, tapi pastikan tubuh Anda mendapatkan madu berkualitas yang benar-benar menyehatkan”, tutupnya.

Sumber : pikiran-rakyat.com