JAWAPOS.COM (03/12/2024) | Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih kembali melaksanakan kegiatan penanaman pohon di kawasan hutan yang baru saja selesai dilakukan penebangan.
Sebanyak 4.200 bibit pohon ditanam bersama masyarakat setempat di empat Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) di wilayah Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan.
Penanaman ini melibatkan menejemen Perhutani, jajaran karyawan, serta warga desa yang tinggal sekitar kawasan hutan.
Administratur Perhutani Gundih, Haris Setiana, mengungkapkan bahwa penanaman pohon tersebut merupakan kegiatan pra-tanam yang semula dijadwalkan pada bulan November.
Namun, karena anomali siklus musim yang tidak menentu, kegiatan ini terpaksa diundur dan baru dilanjutkan pada bulan Desember. Lokasi penanaman terfokus pada petak 164a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sanggrak, Dusun Kuncen, Desa Jambangan, Kecamatan Geyer.
“Kami akan percepat penanaman lahan hutan, apalagi sekarang sudah memasuki musim penghujan,” ujar Haris saat ditemui pada Senin (25/10).
Lebih lanjut, Haris menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap hutan, baik dari karyawan Perhutani maupun masyarakat sekitar.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat sinergi antara Perhutani dan masyarakat dalam mengelola serta melestarikan sumber daya hutan.
Penanaman pohon ini adalah agenda rutin tahunan, dengan rencana ke depan akan dibuat roadshow penanaman bersama sebagai simbol pelaksanaan kewajiban menanam yang melibatkan seluruh karyawan Perum Perhutani dan masyarakat.
Pada tahun ini, Perhutani Gundih menargetkan untuk menanam pohon di lahan seluas 729 hektar yang terbagi di 10 BKPH di empat kecamatan: Gabus, Kradenan, Panunggalan, Toroh, dan Geyer. Jenis pohon yang ditanam meliputi tanaman keras seperti Mahoni, Jati, dan Sonokeling.
Supriyanto, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kuncen Desa Jambangan, menambahkan bahwa wilayah kerjanya mendapat kewajiban menanam pohon di Dusun Kuncen seluas 10 hektar. Jenis pohon yang ditanam di area tersebut antara lain Jati SP dan Mahoni.
“Marilah kita jaga dan rawat tanaman ini agar tumbuh subur, karena selain untuk penghijauan, pohon-pohon ini juga memiliki manfaat besar untuk mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor,” ungkap Supriyanto.
Dengan adanya kegiatan penanaman ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kelestarian hutan dan lingkungan sekitar, serta memperkuat hubungan antara Perhutani dan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian alam.
Sumber : jawapos.com