SURAKARTA, PERHUTANI (14/04/2025) | Wisata Bukit Mongkrang kelola Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta yang terletak di lereng selatan Gunung Lawu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, kini menjadi salah satu destinasi wisata alam paling diminati di Jawa Tengah, Senin (14/04).
Dengan jalur pendakian yang ramah untuk pendaki pemula, pemandangan matahari terbit yang mempesona, serta hamparan padang rumput yang luas di puncaknya, Bukit Mongkrang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Sejak dikelola secara swadaya oleh masyarakat Desa Gondosuli melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjalin kerja sama dengan Perum Perhutani KPH Surakarta, dampak ekonomi dari aktivitas wisata mulai terasa nyata. Banyak warga yang sebelumnya menggantungkan hidup pada pertanian, kini mulai mendiversifikasi penghasilannya melalui sektor pariwisata. Mereka membuka warung makan, menyediakan tempat parkir, menyewakan tenda dan matras, serta menjual oleh-oleh lokal dan hasil pertanian organik khas lereng Lawu.
Administratur Perhutani KPH Surakarta, Ronny Merdyanto menegaskan komitmennya untuk mendukung destinasi-destinasi wisata berbasis hutan yang dikelola oleh masyarakat lokal. “Perhutani melihat potensi Bukit Mongkrang bukan hanya dari keindahan alamnya, tetapi juga dari semangat masyarakat yang ingin maju. Perhutani hadir untuk memastikan bahwa potensi ini berkembang tanpa merusak hutan. Kami ingin pariwisata di kawasan hutan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat setempat dengan tetap menjaga pelestarian lingkungannya,” tegasnya.
Menurut Ronny, kerja sama pengelolaan wisata seperti ini membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan pemerintah daerah, LSM lingkungan, dan pelaku usaha pariwisata lainnya. Ia berharap Bukit Mongkrang bisa menjadi contoh keberhasilan pengelolaan wisata hutan berbasis masyarakat yang lestari dan inklusif.
Kini, Bukit Mongkrang bukan hanya menjadi tempat untuk menikmati bentang alam lereng Lawu, tetapi juga simbol kebangkitan ekonomi desa melalui pariwisata. Tenda-tenda yang berdiri di puncak, aroma wedang jahe yang mengepul di kaki bukit, serta senyum ramah warga yang menyambut pendaki, semuanya menjadi bagian dari narasi baru tentang bagaimana alam, budaya, dan ekonomi bisa tumbuh berdampingan.
Ketua Pokdarwis Desa Gondosuli, Nuryono mengungkapkan pengelolaan Bukit Mongkrang dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan berbasis pelestarian lingkungan. “Kami bersyukur, sejak adanya wisata Mongkrang ini, pendapatan warga meningkat. Anak-anak muda juga tidak lagi merantau karena sudah ada peluang kerja di desa sendiri. Ada yang jadi pemandu wisata, ada yang buka warung, bahkan ada yang mengelola media sosial dan promosi wisata,” katanya.
Dengan sinergi yang kuat antara Perhutani, Pokdarwis, dan pelaku UMKM lokal, Bukit Mongkrang terus melangkah sebagai destinasi yang tidak hanya indah, tapi juga menyejahterakan. (Kom-PHT/Ska/Mar)
Editor: Tri
Copyright © 2025