Perhutani Perhutani Tingkatkan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Dalam Kelola Hutan Jawa Barat |

BANDUNG, PERHUTANI (11/04/2025) | Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten (Divre Janten) menerima kunjungan kerja dari Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, dalam rangka pembahasan kerja sama pemanfaatan kawasan hutan melalui skema Koperasi serta penguatan sinergi pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan lingkungan, pada Rabu (09/04), di kantor Perhutani Divre Janten, Bandung.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kepala Perhutani Divre Janten, Yudha Suswardhanto; Wakil Kepala Perhutani Divre Janten, Cucu Suparman; dan jajaran manajemen Perhutani Divre Janten. Dalam rapat kerja ini, berbagai isu strategis dibahas secara mendalam, mulai dari dukungan Perhutani terhadap pembangunan daerah hingga pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Divre Janten, Yudha Suswardhanto, menyampaikan komitmen Perhutani untuk menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di Provinsi Jawa Barat. Ia menegaskan bahwa pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani tidak hanya berorientasi pada kelestarian alam, tetapi juga berperan penting dalam aspek sosial dan ekonomi masyarakat sekitar hutan.

“Ke depan, kami berharap visi dan misi Perhutani dapat selaras dengan pemerintah daerah. Sinergi ini penting agar pengelolaan hutan dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, daerah, dan negara. Untuk itu, kami sangat mengharapkan dukungan dari DPRD Provinsi Jawa Barat,” ujar Yudha.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ono Surono, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan dan mendukung program pemerintah, terutama di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap isu lingkungan.

Dalam pertemuan tersebut, Ono juga menekankan pentingnya pengelolaan hutan yang tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga berbasis budaya lokal. Ia juga menyoroti perlunya pengawasan terhadap alih fungsi lahan yang bisa berdampak buruk pada lingkungan, serta perlunya edukasi dan pelibatan masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi strategis mengenai berbagai peluang kerja sama ke depan, khususnya dalam pengembangan model pemanfaatan hutan melalui koperasi masyarakat yang berlandaskan pada keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi.(Kom-PHT/DivreJanten/Ga)

Editor: EM