Rembang – Perjuangan yang panjang dan melelahkan itu akhirnya membuahkan hasil. Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kebonharjo beberapa bulan lalu menerima penghargaan tingkat internasional yaitu Sertifikat Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) dari Woodmark Social Association (WSA).
Dengan diraihnya sertifikat itu maka pada (18/20), segenap karyawan KPH Kebonharjo mengadakan tasyakuran sekaligus memperingati hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW dengan menghadirkan pembicara KH. Maimun Zubair dari Sarang Rembang. Pada acara tersebut hadir para tokoh agama, tokoh masyarakat dan stakeholder di wilayah Perhutani Kebonharjo, Muspika Kecamatan Sale, Jatirogo dan Kecamatan Kenduruan. Lebih dari dua ratus tamu undangan memadati gedung pertemuan Kesambi.
KPH Kebonahrjo pernah memperoleh sertfikat pengelolaan hutan lestari (PHL) pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2002. Hal itu telah membuktikan bahwa pengelolaan hutan di Kebonharjo telah mengimplementasikan system pengelolaan sumber daya hutan sesuai dengan prinsip dan criteria FSC, Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM), Good Corporate Governance (GCG) serta penerapan manajemen kinerja secara menyeluruh dan konsekuen sehingga KPH Kebonharjo meraih kembali sertifikat PHL tingakt Internasional.
Kiai kharismatik pengasuh Pondok Pesantren Al -Anwar Desa Karang Mangu, Kecamatan sarang, Rembang. KH.Maimun Zubair dalam tausiyahnya menuturkan, momen ini sangat tepat bahwa dalam memperingati kelahiran Nabi Muhamad SAW dibarengi dengan syukur kepada Alloh SWT atas keberhasilan Perhutani Kebonharjo, mendapat penghargaan diakuai badan Dunia yang berupa sertifikat PHL.
Melestarikan bumi ini diwajibkan sebagaimana Nabi Adam diturunkan ke bumi ini diwajibkan menanam, bumi atau hutan adalah sebagai ukuran kesejahteraan umat manusia, yang dinamakan bumi hidup adalah bumi yang banyak tumbuh-tumbuhan dan bumi mati adalah bumi yang tanpa ada tumbuhan, maka melestarikan hutan adalah kewajiban setiap umat manusia yang hidup di bumi ini. Tandasnya.
Dalam berbagai ceramahnya, kearifan Mbah Maimun selalu tampak. Di sela-sela tausiyahnya tentang ibadah dan muamalah, ia tidak pernah lupa menyuntikkan optimisme kepada umat terutama kepada karayawan Perhutani. Ia memang ulama yang sangat disegani di wilayah Perhutani Kebonharjo, kalangan pesantren, dan terutama sekali kalangan kaum muslimin di pesisir utara Jawa. Ceramahnya sarat dengan tinjauan sejarah, dan kaya dengan nuansa fiqih, sehingga membuat betah jamaah pengajian untuk berlama-lama menyimak dan mendengarnya.
Sementara Administratur Perhutani Kebonharjo, Sudarwanto mengatakan sangat berterima kasih kepada semua yang berkepentingan atau stakeholder di sekitar wilayah Perhutani Kebonharjo, sehingga KPH Kebonharjo dapat meraih kembali sertifikat PHL. Sudarwanto berharap agar sertifikat tersebut dapat terus dipertahankan dan tak lupa memohon do’a dari para Kiai dan Ulama untuk kedepan Perhutani tetap lestari, manfaat serta berguna untuk generasi selanjutmya.
“Upaya untuk terus meningkatkan kinerja dan prestasi Perhutani Kebonharjo terus dilakukan melalui lima sukses yaitu, sukses tanaman, sukses keamanan, sukses produksi, sukses PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) dan sukses PHL,” tambahnya. (Hms Kebonharjo Djono).