RADARMALANG.CO.ID, DAU (13/6/2016) | Keberadaan Wanawisata Alam Bedengan di Dusun Selokerto, Desa Selorejo, Kecamatan Dau makin dilirik wisatawan. Terlebih, bumi perkemahan (bumper) yang menyuguhkan kesejukan hutan pinus dan gemericik aliran anak sungai Kalisat itu terus mempercantik tampilan.
”Tahun ini rata-rata per bulan jumlah wisatawan lebih dari 100 orang. Tetapi saat liburan lebih banyak lagi,” ujar pengelola buper Bedengan, Supri.
Menurutnya, pengunjung didominasi kalangan pelajar dan mahasiswa. Meski tak jarang juga digunakan ajang piknik keluarga. Sementara untuk pengunjung yang berkemah, biasanya datang di akhir pekan atau di awal tahun ajaran. Untuk menuju Bedengan, wisatawan tak perlu berpayah-payah. Lokasinya berada di sebelah barat Kota Malang dan hanya sekitar 15 kilometer saja melalui Bandulan atau Dieng. Untuk menuju ke lokasi wanawisata, hanya diperlukan waktu kurang lebih 45 menit dari pusat Kota Malang.
Wanawisata Alam Bedengan sendiri baru dibuka pada tahun 2007 lalu. Awalnya, tempat ini menjadi lahan pembibitan tanaman pohon yang biasa disebut bedeng yang dikelola Perhutani. Dari sinilah maka objek wisata itu dinamakan Bedengan. Terletak di dataran tinggi, pengunjung akan merasakan udara segar dan dingin. Sejauh mata memandang, pengunjung akan dimanjakan pemandangan alam nan hijau. Termasuk saat melewati kebun jeruk yang terhampar sepanjang jalan. ”Pengunjung yang ke sini juga bisa berwisata petik jeruk. Apalagi jeruk Dau sudah terkenal cita rasanya,” papar Supri.
Status kepemilikan Bedengan sendiri dimiliki dan dikelola oleh pihak Perhutani. Sedangkan pengelolaan secara harian di bawah Lembaga Kemitraan Desa Pengelola Hutan (LKDPH) Desa Selorejo. ”Untuk mempercantik bumper ini, kami setiap bulan melakukan perawatan dan penambahan tanaman bunga di sekitar ground-ground perkemahan,” tambah Supri. Untuk diketahui, di Bedengan tersedia 11 ground perkemahan yang lebarnya 20 meter dengan panjang lahan bervariasi. (lil/nen)
Tanggal  : 13 Juni 2016
Sumber  : radarmalang.co.id