Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan program surplus beras yang ditargetkan pemerintah pada 2014 mendatang akan diikuti oleh upaya peningkatan bantuan di sektor pertanian.

“Pemerintah tidak mau lagi ada impor. Petani agar mencukupi kebutuhan di dalam negeri, karena itu perhatian sektor pertanian kami tingkatkan,” kata Hatta usai panen raya padi tumpangsari bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Desa Wanawali, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Minggu (25/3).

Hatta menjelaskan sejumlah upaya bantuan yang diberikan kepada petani untuk memenuhi target surplus beras itu antara lain melalui peningkatan subsidi pangan menjadi Rp20 trtliun dari Rp15 trilun. Hal ini agar petani mampu mendapatkan benih dan pupuk. Selanjutnya, pemerintah juga menyiapkan dana Rp3triliun untuk mengantisipasi gagal panen. “Sehingga apabila petani panennya gagal maka pemerintah mengganti uang agar petani tetap dapat bertani,” katanya.

Pemerintah juga menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem. Termasuk kebijakan pemerintah yang menaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras. Dengan HPP beras sebesar Rp 6.600 saat ini diharapkan daya bell petani akan meningkat yang berujung kepada bertambahnya gairah para petani membuka lahan pertanian. Upaya lainnya, dengan mencanangkan program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Melalui GP3K, petani atau masyarakat tetap dapat bertani di atas lahan milik Perum Perhutani dengan teknik tumpang sari. “Jadi produksi tetap dapat meningkat meski lahan pertanian banyak teralihkan untuk penggunaan industri dan perumahan,” katanya

Pada kesempatan tersebut Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan dengan mengenakan topi caping dan sepatu but, kedua Menteri berkesempatan langsung memanen padi vanetas Inpago hasil garapan 39 orang Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wanajaya dari lahan milik Perum Perhutani denga perkiraan produksi panen sekitar 3,5 ton per hektare.

Hatta kepada wartawan berharap, pemanfaatan hutan yang merupakan bagian dari GP3K itu bisa membuahkan hasil memuaskan, “Saya berharap panen bagian GP3K ini sukses. Karena pemerintah dalam menjalankan program kemitraan ini akan membuka 100 ribu hektare lahan persawahan baru,” kata Hatta

Pasalnya, jelas Hatta dengan kesuksesan program GP3K maka akan tercipta suatu sinergi yang menguntungkan bagi meningkatnya kesejahteraan para petani. “Jadi hasil padi bisa dibell oleh Badan Urusan logistik (Bulog) dan bersamaan masyarakat akan terlindungi serta lahan bisa optimal dan tidak mengganggu program Perhutani,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) iIi.i. • Aria Trtyudha

Jurnal Nasional :: 26 Maret 2012, Hal. 13