SUARAMERDEKA.COM (21/11/2016) | Unik dan menantang adrenalin. Dua hal tersebut tepat ditujukan bagi pengunjung yang datang ke dua rumah pohon di Desa Tombo, Kecamatan Bandar. Rumah pohon kini menjadi salah satu magnet baru bagi mereka yang suka akan wisata alam.
Tempatnya unik karena dibangun di atas pohon beringin besar yang usianya mencapai antara 50 tahun sampai ratusan tahun. Letaknya tak tanggung-tanggung diantara lembah dan pegunungan. Bangunannya terdiri dari kayu dengan atap yang dibangun dari jerami.
Untuk menuju kesana harus menuruni perbukitan yang telah dibikin undakan. Selanjutnya tersedia jembatan dari kayu sepanjang sekitar 10 meter yang menghantarkan pengunjung untuk sampai ke rumah pohon.
Sampai di lokasi, pemandangan indah akan terhampar. Di bawahnya ada lembah cukup dalam, sementara di sekitarnya juga terhampar kawasan pegunungan.
Berada di atas rumah pohon, akan membuat jantung terasa berdegup dan menantang nyali. Jika sudah disitu, berpeganglah dengan erat pada kayu yang ada dan jangan sampai lengah karena di bawahnya ada lembah.
Rumah pohon sendiri dibuat oleh Perhutani bekerjasama dengan lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di Desa Tombo, Bandar.
Kepala Disbudpar Batang Bambang Supriyanto saat mengajak Suara Merdeka ke lokasi mengatakan, rumah pohon selama ini telah cukup ramai dikunjungi masyarakat. Mereka merasa penasaran dengan keberadaan bangunan yang dibuat di pohon beringin besar dan terletak di lembah serta pegunungan.
“Rumah pohon berada di kawasan Perhutani. Di sekitarnya ada kawasan perkebunan teh, lembah serta pegunungan. Suasannya memang indah. Meskipun agak jauh dari kota, namun mudah terjangkau dengan kendaraan karena jalur transportasinya menunjang,” tuturnya, Minggu (20/11).
Dia menjelaskan, selama ini pengelolaan rumah pohon dilakukan oleh Perhutani. Disbudpar Batang sendiri sudah ditawari oleh Perhutani untuk pengelolaan bangunan tersebut jika ingin diarahkan menjadi objek wisata. Saat ini jajaran Disbudpar masih melakukan kajian atas tawaran tersebut.
Kabid Pengembangan Kawasan dan Sarana Pariwisata Nursito mengatakan, rumah pohon sudah menjadi salah satu daya tarik masyarakat mendatangi Desa Tombo.
Tempatnya memang agak jauh, tapi banyak orang yang kemudian penasaran mengunjungi tempat tersebut. Bagi pengunjung juga disiapkan parkiran yang cukup memadai. Rumah pohon menawarkan sensasi wisata alam yang unik sekaligus menegangkan.
” Dari pihak Perhutani telah menawarkan kerjasama pengelolaan rumah pohon dengan Pemkab Batang. Ini tidak lepas dari potensi wisata yang bisa dikembangkan di tempat ini. Saat ini sedang dilakukan pembahasan terlebih dahulu,” katanya.
Sumber : suaramerdeka.com
Tanggal : 21 November 2016