PIKIRAN RAKYAT (22/5/2017) | Kawasan Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya, yang kini menjadi objek wisata, dipercantik pada sejumlah lokasi untuk meningkatkan daya tarik kepada para pengunjung. Bahkan, di lokasi tersebut dilakukan peresmian monumen letusan Gunung Galunggung tahun 1982, Sabtu (20/5/2017) malam.
Soft opening pembukaan “wajah baru” Gunung Galunggung dilakukan Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten Andi Punvadi dan General Manager Ecotourism Wismo Tri Kancono, di lokasi Wanawisata Gunung Galunggung, Sabtu (20/5/2017) malam. Juga dilakukan peresmian sejumlah tampilan baru berupa monumen letusan Gunung Galunggung, lampu warna-warni pada objek air terjun, dek untuk melihat pemandangan Tasikmalaya, tangga berwarna, terowongan air, dll.
Kawasan Gunung Galunggung sebenarnya sudah cukup lama dijadikan tujuan wisata, baik oleh warga lokal Tasikmalaya maupun sejumlah kota. Fenomena ini terjadi setelah selesainya proyek Galunggung tahun 1999 lalu. Sejak Mei 2017 ini dilakukan penataan agar lebih menarik, rapi, semakin berdaya tarik, lebih tertib, dan aman.
Suasana soft opening wajah baru Gunung Galunggung pada Sabtu malam lalu tampak langsung dipadati para pengunjung yang terus mengalir menggunakan mobil dan sepeda motor sampai tengah malam, serta banyak yang berkemah. Tampak pula ramainya pengunjung tersebut selain tertarik suasana lampu warna-warni yang terlihat dari Tasikmalaya, juga suasana menjelang Ramadan 1438 H yang tinggal beberapa hari lagi. Padatnya para pengunjung pun tampak terjadi esok harinya, Minggu (21/5/2017).
Banyak manfaat
Andi Purwadi mengatakan, keberadaan sumber daya alam objek wisata Gunung Galunggung diharapkan pula dapat dikembangkan menjadi banyak manfaat Misalnya, sumber air bersih yang berasal dari kawah Gunung Galunggung yangmengalir deras dari air terjun, dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik mikro hidro.
“Kami sebenarnya ingin lebih bersinergi dengan Pemerintah Daerah Tasikmalaya agar kawasan wisata Gunung Galunggung lebih optimal mendatangkan banyak manfaat,” katanya.
Soal usaha sektor wisata yang dikelola Perhutani Jawa Barat-Banten, disebutkan Andi Purwadi, sebenarnya sampai kini masih sekitar 10% dari total pendapatan usaha Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten. Namun setelah sejumlah lokasi wisata terus dipercantik, diyakini akan semakin mendongkrak kunjungan wisata.
Menurut Wismo Tri Kancono, diprediksi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Galunggung akan sangat meningkat pada masa-masa liburan setelah Idulfitri 1438 H. Soal penataan, direncanakan akan terus dDakukan pada sejumlah tempat lainnya dengan melihat perkembangan kebutuhan dan potensi meningkatkan animo para pengunjung. (KodarSolihat)
Sumber: Pikiran Rakyat, hal. 18
Tanggal: 22 Mei 2017