LIPUTAN6.COM (21/12/2017) | Bukit Patran Nation berjarak sekitar 40 kilometer dari pegunungan sebelah timur wilayah Pantai Utara (Pantura) Batang, Jawa Tengah, tepatnya di perbukitan Gunung Perahu, Desa Kebaturan, Kecamatan Bawang.
Bukit dengan ketinggian 1500 Mdpl itu merupakan potensi wisata alam yang saat ini sedang dikembangkan. Panorama eksotik nan molek di wilayah Perhutani Pekalongan Timur ini dapat dimanfaatkan menjadi ikon objek wisata unggulan. Muda-mudi bisa menikmati keindahan alam sambil berfoto-foto.
Kesejukan udara pada pagi hingga menjelang siang, rindangnya pepohonan cemara di Puncak Patran Nation menjadi daya tarik untuk disajikan pengunjung.
Barisan pohon cemara itu berada di atas puncak bukit. Hamparan hijau pohon cemara yang diselimuti kabut, membuat pengunjung berasa seperti di negeri atas awan.
Ketika datang pagi hari tepatnya pukul 05.00 WIB, pengunjung disapa hangatnya cahaya matahari yang baru menampakkan diri. Cahaya emas yang menembus sela-sela pohon cemara. Kehangatan matahari pagi ini “memecah” dingin sekitar bukit yang berada di bawah 20 derajat celcius.
Begitu juga ketika sore hari, pengunjung bisa menikmati keindahan panorama ditemani matahari yang beranjak pergi. Sinarnya mulai meredup dan menghilang di balik bukit.
“Inilah satu di antara banyaknya keunikan dan keindahan yang dimiliki Puncak Bukit Patran Nation,” ucap Edo Solihun, seorang pengunjung Bukit Patra Nation, Batang, Rabu, 20 Desember 2017.
Edo mengharapkan lokasi wisata ini bisa terus dikembangkan dengan menambah beberapa wahana dan spot unik untuk berswafoto.
“Lokasinya bagus sekali, masih asri dan cocok untuk liburan bersama pasangan atau keluarga,” ia menambahkan.
Kabupaten Batang yang memiliki geografis lautan, daratan, dan pegunungan, memang tidak bisa dipungkiri memiliki potensi wisata alam yang eksotik. Tidak berlebihan pula Bupati Batang Wihaji menggelorakan jargon Heaven Of Asia untuk kawasan Batang.
Patran Nation menjadi satu tempat rekomendasi dari Bupati Batang Wihaji untuk menghabiskan libur akhir pekan bersama keluarganya. Suasana yang nyaman dan udara yang bersih bisa menyegarkan pikiran para pengunjung.
“Bukit Patran Nation sangat luar biasa indahnya, dan yang lebih indahnya lagi masyarakat dan pemudanya guyub rukun berkreasi, dan berinovasi menciptakan ikon wisata alam,” ucap Wihaji.
Ia menambahkan objek wisata ini merupakan destinasi baru yang belum diresmikan. Kendati demikian, warga sudah bisa datang dan menikmati keindahan dan keramahan masyarakat dengan kearifan lokalnya, yakni kuliner dan berbagai hasil kerajinan.
“Pemkab akan dorong dan memberikan bimbingan dan ikut mempromosikan wisata yang dimiliki desa dengan kerjasama dengan Perhutani untuk menjadi Ikon Kecamatan Bawang,” kata dia.
Kepala Desa Kebaturan M. Abdul Syukur mengatakan, Bukit Patran Nation potensi wisata yang dikembangkan oleh pemuda desa dan masyarakat. Namun, untuk saat ini masih dalam tahap pembangunan dan penyempurnaan wahana.
“Kita masih dalam tahap pembuatan wahana seperti gardu pandang, rute trabas, hammock, rumah hobbit, wahana selfi, sarang burung, camping ground, penangkaran rusa, mini water park dan juga untuk rute sepeda downhil,” ucap Abdul Syukur.
Selain itu, kata dia, pemerintah desa masih melakukan pembenahan akses jalan menuju bukit, dengan membuat dua lajur arah masuk dan lajur arah keluar dengan rabat beton.
“Kita akan berusaha menyelesaikan bersama pemuda desa, sehingga tahun 2018 obyek wista Bukit Patran Nation dapat di buka sebagian destinasi yang menyajikan keindahan alamnya,” dia memungkasi.
Sumber : liputan6.com
Tanggal : 21 Desember 2017