LAWU DS, PERHUTANI (20/04/2019)  | Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna menyambangi Wisata Srambang Park yang berada di wilayah kerja Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds tepatnya di Desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo Ngawi untuk menandatangani prasasti pendirian wisata tersebut. Dalam kunjungannya Denaldy juga menyempatkan untuk berdialog dengan penyadap getah pinus di wilayah KPH Lawu Ds, Jum’at (19/4).

Srambang Park  adalah salah satu wisata yang mendapatkan Sertifikat Standarisasi Pengelolaan Usaha Wisata Alam “CANOPY” yang merupakan brand atau identitas yang menaungi beragam karakter wisata alam Perhutani dengan jaminan standar produk, pelayanan dan pengelolaan yang profesional dan berkualitas.

Setelah melihat perkembangan Srambang Park, Denaldy melakukan silaturahmi dan mengajak dialog penyadap getah pinus di wilayah kerja Perhutani KPH Lawu Ds yang tergabung dalam anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan ( LMDH ) Giri Makmur Desa Ngrayudan yang menyadap di sekitar Resort Pemangkuan Hutan (RPH ) Manyul, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara.

Dalam dialog tersebut para penyadap menyampaikan mengenai tarif getah dan sarana penyadapan seperti tempurung dan banci kerok. Menurut Wasis salah satu anggota penyadap mengatakan untuk meningkatkan pencapaian produksi getah, biaya tarip getah agar dapat dinaikkan dan dilengkapi dengan fasilitas sadapan.

Dalam kesempatan itu Denaldy menyampaikan “Kalau ingin mencapai suatu pekerjaan yang baik kita harus selalu fokus pada pekerjaan itu”, katanya.  Menurut dia Perhutani akan memperhatikan masukan dari penyadap masalah tarip getah pinus dan biaya sarana dan prasarana agar dapat di realisasi kedepan.

Sementara itu Administratur Perhutani KPH Lawu Ds, Asep Dedi Mulyadi ditempat yang sama mengatakan “Kami akan terus melakukan pembenahan secara berkelanjutan  untuk  penataan sumber daya hutan dan pencapaian produksi getah pinus yang bekerja sama dengan LMDH”, katanya.  Dia juga menyampaikan untuk terus bersinergi dengan pengelola wisata Srambang Park agar pengelolaannya kedepan semakin baik dan layak jual sehinga dapat menambah pendapatan perhutani.  (Kom-PHT/Lwu/Eko)

 
Editor : Ywn
Copyright©2019