TRIBUNJATIM.COM (08/05/2019) | Pengecetan markah jalan di Indonesia selama ini banyak menggunakan produk berbahan dasar C5 Petroleum resin sebagai perekat.

Produk itu diimpor dari luar negeri. Nah, saat ini ada produk pengganti berbahan baku lain buatan anak negeri. Juga lebih ramah lingkungan. Namanya, Penta rosin ester. Produk ini terbuat dari getah pohon pinus.

PT Perhutani Anugerah Kimia (PAK) mengenalkan produk itu kepada Plt Bupati Trenggalek M Nur Arifin dan beberapa jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Rabu (8/4/2019).

Penta rosin ester untuk markah jalan merupakan salah satu produk baru yang dibikin PT PAK. Pertama kali dipakai September 2018.

“Ini sudah terbukti, sudah dipakai di tol Semerang-Batang. Tahun ini untuk tol di Sulawesi dan Lampung,” kata Direktur Utama PT PAK, Gunawan Marga Widada.

Ia mengklaim, Penta rosin ester punya beberapa keunggulan dibanding C5 Petroleum resin sebagai bahan baku untuk cat markah jalan.

Pertama, tingkat rekat produk itu dipercaya lebih kuat. Kedua, Penta rosin ester juga lebih murah. Gunawan mengatakan, harga Penta rosin ester untuk partai besar, yakni Rp 25.000 per kilogramnya. Sementara untuk berat yang sama, kata dia, harga C5 Petroleum resin sekitar Rp 28.000.

“Yang jelas, lebih ramah lingkungan. Dan juga buatan anak negeri,” kata Gunawan kepada Tribunjatim.com.

Indonesia, sebut dia, memiliki getah pitus terbanyak nomor tiga di dunia. Setelah China dan Brazil. Dalam satu tahun, produksi getah pinus di Indonesia mencapai 9.000 ton.

Untuk membuat Penta rosin ester, pihaknya menggunakan getah pohon pinus yang ada di dua tempat, yakni Trenggalek dan Wonogiri.

Ke depan, ia berharap bakal ada kerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan penggunaan Penta rosin ester sebagai bahan cat markah jalan.

“Akademisi bisa membantu dengan riset yang mengarah ke bisnis, sementara pemerintahan bisa membantu dengan regulasinya,” tutur dia.

Plt Bupati Trenggalek M Nur Arifin mendukung penggunaan produk yang berbahan dasar ramah lingkungan sebagai pengganti produk berbahan dasar dari fosil. Pun termasuk untuk markah jalan ini.

Ia berencana meminta Dinas Perhubungan Kabupaten Trenggalek untuk menggunakan produk Penta rosin ester untuk bahan baku markah jalan.

“Kita minta dulu data CV (yang biasa menangani pengecetan jalan). Kita lihat, minimal kita syaratkan untuk pakai Penta rosin,” ujarnya.

Pemkab, kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu, berencana untuk mengenalkan produk tersebut dalam expo-expo. Terutama expo yang bertema hal serupa.

Dia berharap, bakal ada sinergi lain antara PT PAK dan Pemkab Trenggalek. Misalnya, soal pengembangan minyak atsiri yang dicanangkan pemkab.

 
Sumber : tribunnews.com
Tanggal : 8 Mei 2019