MADURA, PERHUTANI (17/06/2020) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura mendapat kunjungan kerja dari Komisi IV DPR RI pada saat masa reses persidangan tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, dengan melakukan silaturahim ke lokasi rintisan wisata Batu Putih yang berada di kawasan hutan petak 20 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sawah Sumur Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kangean Barat, Rabu (17/06).

Anggota Komisi IV DPR RI Slamed Riyadi dalam kunjungannya di Pulau Kangean diterima langsung oleh Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kangean Barat, Marinus yang didampingi Kepala RPH Sawah Sumur, Khairul Anam dan Kepala Desa Batu Putih Musyafak. Acara diisi dengan diskusi terkait dengan rintisan wisata di kawasan hutan Perhutani di Pulau Kangean.

Asper BKPH Kangean Barat, Marinus yang mewakili Administratur KPH Madura, Rumhayati menjelaskan bahwa Perhutani sekarang ini memgembangkan wisata alam berupa hutan, pegunungan, pantai atau wisata edukasi lainnya sesuai potensi yang ada dengan melibatkan masyarakat setempat.

Menurut Marinus pihaknya juga melakukan upaya lain seperti revitalisasi kembali penyulingan minyak kayu putih dan pengelolaan tambak garam yang sedang berproses. “Tentunya dalam kegiatan pengelolaan hutan tersebut perlu adanya sinergitas dengan pemerintahan setempat dan membangun komunikasi dengan segenap stakeholder,” ucapnya.

Sementara itu Slamed Riyadi anggota Komisi IV DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) XI Jawa Timur wilayah Madura mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang baik dalam kunjungannya di wilayah Perhutani dalam rangka silaturahim dan menyerap aspirasi dari bawah. “Masa reses sidang di DPR akibat pandemi Covid-19 kami gunakan untuk turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi dari bawah sesuai bidang kami Komisi IV antara lain Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pertanian dan Kelautan,” terangnya.

Slamed meminta kepada Perhutani agar rintisan wisata segera direalisasikan dan dalam pengelolaanya agar melibatkan masyarakat yang ada di sekitar hutan guna meningkatkan kesejahteraannya, “Tentunya juga dengan menjaga kearifan lokal dalam mengelola wisata,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mdr/Mbl)

Editor : Ywn

Copyright©2020