JATIROGO, PERHUTANI (13/06/24) | Memasuki musim kemarau, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jatirogo melaksanakan apel siaga dan pemasangan rambu-rambu imbauan bersama stakeholder terkait, untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kegiatan ini berlangsung di Petak 50 l, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tawun, wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bahoro, Tuban, pada Rabu (12/06).

Kepala Perhutani KPH Jatirogo, Dedy Siswandhi, menyatakan melalui sambungan seluler, “Apel siaga gabungan dilaksanakan untuk membangun kesiapan bersama dalam penanggulangan bencana Karhutla di wilayah Perhutani Jatirogo, khususnya untuk memastikan kesiapsiagaan personel, peralatan, dan sarana prasarana pendukung”.

“Perhutani selalu berkoordinasi dengan TNI/Polri serta melakukan sosialisasi dan komunikasi aktif dengan masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah-wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan,” tambah Dedy.

Kapolsek Bangilan, Iptu Rukandar, dalam keterangannya menyampaikan, “Dalam pengendalian Karhutla, semangat dan tekad kami sama dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran, karena Karhutla bisa mengakibatkan rusaknya ekosistem lingkungan”.

“Sosialisasi bahaya Karhutla harus selalu berkolaborasi dengan harapan sinergi antara instansi dan masyarakat dapat memudahkan penanganan bila terjadi Karhutla. Kami terus berupaya merapatkan barisan sebagai upaya mitigasi dalam mengantisipasi potensi terjadinya Karhutla,” tegasnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan simulasi Karhutla dan pemasangan rambu-rambu imbauan bahaya kebakaran hutan. Simulasi ini dilaksanakan dengan harapan, jika terjadi Karhutla, pihak-pihak terkait dan masyarakat dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan sehingga mampu meminimalisir dampaknya.

Apel siaga dihadiri oleh jajaran Kepolisian Resor Sektor (Polsek) dan Komando Militer 10 Bangilan, jajaran Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah BKPH Bahoro, serta sejumlah masyarakat petani hutan. (Kom-PHT/Jtr/eva)

Editor:Lra
Copyright©2024