BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (23/9/2024) | Memasuki puncak musim kemarau, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, khususnya di BKPH Pedotan bersama Polsek Siliragung, Koramil Siliragung, Pemerintah Desa Seneporejo, LMDH Wonolanggeng, dan tokoh masyarakat setempat, melakukan patroli bersama untuk mengantisipasi karhutla, pada Senin (23/9). Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pemasangan papan imbauan bertuliskan “Stop Membakar Hutan dan Lahan” di RPH Tegalwagah, BKPH Pedotan, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi.

Kepala Perhutani KPH Banyuwangi Selatan melalui Kepala BKPH Pedotan, Joko Utomo, mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang mendukung upaya antisipasi karhutla. “Dukungan Forkopimka Siliragung, Kepala Desa Seneporejo, LMDH Wonolanggeng, dan tokoh masyarakat sangat penting untuk menjaga ekosistem dan kelestarian hutan di BKPH Pedotan. Kolaborasi dan sinergi dengan pihak terkait mutlak diperlukan dalam upaya pencegahan karhutla,” ungkapnya.

Joko menambahkan bahwa antisipasi karhutla di wilayah tersebut dilakukan melalui tindakan preventif, seperti patroli rutin di petak-petak rawan karhutla dan menggunakan aplikasi SIPONGI untuk memantau titik api secara real-time di Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, banner imbauan “Stop Membakar Hutan dan Lahan” dipasang di akses jalan menuju hutan agar mudah terbaca oleh masyarakat. Tindakan pre-emptif dilakukan melalui penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat sekitar hutan, sementara langkah represif dilakukan melalui penindakan terhadap pelaku pembakaran hutan.

Kepala Desa Seneporejo, Markus Adiyanto, didampingi Ketua LMDH Wonolanggeng, Markuat, menyatakan komitmennya untuk mendukung antisipasi karhutla di kawasan hutan. “Kami berkomitmen menjaga kelestarian hutan dan ekosistemnya dengan ikut serta dalam patroli di daerah rawan karhutla serta pemasangan banner imbauan di akses masuk hutan. Kegiatan ini dilakukan secara kolaboratif,” ujarnya.

Babinkamtibmas Desa Seneporejo dari Polsek Siliragung, Briptu Indrianto, juga menyampaikan apresiasinya kepada Perhutani dan seluruh pihak yang terlibat. “Kolaborasi dalam upaya pencegahan karhutla sangat penting, mengingat bahaya karhutla dapat mengancam ekosistem, lingkungan, dan kehidupan. Patroli bersama, penyuluhan, serta pemasangan banner imbauan di akses jalan hutan adalah langkah preventif yang harus terus didukung,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bws/Dik)

Editor:Lra
Copyright©2024