MADIUN, PERHUTANI (13/11/2020) | Pusat Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdikbang SDM) Perhutani menerima kunjungan kerja dari Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) Kementerian Kehutanan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Madiun bersama Pelestari Burung Indonesia (PBI) Madiun pada Jum’at (13/11).

Hadir dan mendampingi pada kunjungan tersebut Direktur Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) Kementerian Kehutanan, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Madiun, Pelestari Burung Indonesia, Plt. Kepala Pusdikbang SDM Perhutani serta Kepala Bagian Utama Bidang Keuangan, SDM dan Umum. Kunjungan tersebut diselenggarakan bermaksud untuk melihat area yang berpotensi sebagai tempat konservasi dalam lingkup Pusdikbang SDM Perhutani.

Direktur Badan Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE), Asep Sugiharta, menyampaikan bahwa peran Pusdikbang SDM Perhutani sebagai badan edukasi lingkungan bagi masyarakat Kota Madiun merupakan lokasi yang paling tepat untuk dikembangkan menjadi Taman KEHATI (Keanekaragaman Hayati).

“Kawasan ini merupakan area luar konservasi yang berpotensi untuk dijadikan sebagai area perlindungan flora dan fauna. Seperti yang diketahui, Pusdikbang SDM Perhutani telah menjadi Area Konservasi Burung yang dulu diresmikan bersama dengan Walikota Madiun, BKSDA Wilayah I Madiun, serta PBI. Hal ini merupakan salah satu pendukung upaya pembuatan area perlindungan flora dan fauna atau Taman KEHATI (Keanekaragaman Hayati) di area Pusdikbang SDM Perhutani,” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Asep Sugiharta juga membahas mengenai peluang penangkaran satwa dilindungi dalam area Pusdikbang SDM Perhutani. Satwa yang dilindungi tersebut salah satunya adalah Merak Hijau (Pavo muticus) serta Kijang Jawa (Muntiacus muntjak).

Sementara itu Plt. Kepala Pusdikbang SDM Perhutani, Haris Tri Wahjunita juga memberikan respon positif mengenai hal tersebut. Ia mengatakan, bahwa Pusdikbang SDM Perhutani merupakan salah satu lokasi yang tepat untuk menjadi Taman KEHATI, “Selain karena banyaknya vegetasi pohon, juga terdapat 24 jenis burung yang hidup liar di sekitar kawasan Pusdikbang SDM Perhutani,” ujarnya.

“Terdapat 24 jenis burung yang hidup liar di Pusdikbang SDM Perhutani, salah satunya ialah burung Gelatik Jawa (Loxia oryzivora) yang statusnya sudah memasuki kategori langka dan kurang lebih ada sekitar 500 ekor burung gelatik jawa yang dijadikan sebagai maskot kawasan area konservasi burung cluster Perhutani,” tambah Haris. (Kom-PHT/Dik/Rb)

Editor : Ywn

Copyright©2020