KEBONHARJO, PERHUTANI –(13/1) – Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sido Mulyo desa Binangun kecamatan Lasem Rembang mempunyai usaha produktif pembuatan batik tulis dan seni ukir kayu limbah. Batik tulis itu diberi nama Na Li Ni. Ihwal pemberian nama Na Li Ni adalah berawal dari sejarah kuno sebelum kemerdekaan.
Administratur Perhutani Kebonharjo, Haris Tri Wahyunita, S.Hut. mengatakan bahwa perhutani Kebonharjo membantu memberikan kain bahan batik, alat celup batik dan alat ukir, Selain bantuan secara material, perhutani juga rutin mengadakan pembinaan supaya LMDH Sido Mulyo lebih kreatif dalam melaksanakan usaha produktifnya.
Ketua LMDH Sido Mulyo, Sabar,mengungkapkan, suatu ketika Laksamana Cheng Ho mendarat di laut Bonang Binangun. Salah satu awak atau pengikut Cheng Ho adalah seorang putri bernama Na Li Ni. Karena Cheng Ho dalam bertugas terlalu lama, membuat Na Li Ni mengisi hari-harinya dengan terus menunggu. Kesempatan itu digunakan Na Li Ni untuk melihat keindahan pemandangan Bonang Binangun dari Pasujudan dan menuangkannya dalam gambar di atas kain. Sejarah singkat inilah yang mendasari nama batik Na Li Ni sebagai cikal bakal batik Lasem dan dikembangkan desa Binangun sampai saat ini.
Berbekal semangat dan kegigihan, meski baru berjalan satu tahun usaha batik Na Li Ni sudah menghasilkan pendapatan sebesar enam juta rupiah. Pemesan tidak saja berasal dari Rembang, namun juga dari daerah lain. Harga satu potong batik Na Li Ni juga variatif sekali, mulai termurah Rp 110.000,- sampai dengan termahal Rp 500.000,-. Tergantung dari jenis kain dan motif atau warna yang diminta. (Kom-PHT/Kbh/Damien)
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015