DETIK.COM (5/10/2017) | Wisata alam Bukit Mertelu yang ada di Desa Sangkanayu, Kecamatan Mrebet, Purbalingga menjadi salah satu destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alamnya. Wisata alam yang baru dibuka pada 25 Juni lalu, sudah mendapatkan hingga 18.000 pengunjung dalam waktu satu bulan saat libur Lebaran lalu.

Bukit Mertelu berada di ketinggian 913 Mdpl dan berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Purbalingga. Lokasi ini menawarkan spot-spot untuk selfie dengan gaya wisata kekinian. Pemandangan di bukit Mertelu dapat dilihat 360 derajat atau dapat melihat sisi selatan, barat, utara dan timur. Bahkan Kota Purwokerto, Kota Purbalingga hingga Gunung Slamet dapat terlihat dari sini saat cuaca cerah.

“Yang ditawarkan view bisa melihat 360 derajat, barat, timur, utara sekatan kelihatan. Biasanya di tempat lain tidak bisa melihat 360 (derajat), di sini bisa kalau tidak kabut bisa lihat pagi sunrise, sore sunset bisa keliatan dari sini. View lain ada Gunung Slamet, ada kota Porwokerto kota Purbalingga,” kata Sugeng Utomo Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Kamis (5/10/2017).

Menurut dia, bukit Mertelu saat ini masih dikelola secara lokal oleh masyarakat sekitar, LMDH dan Perhutani dengan spot wahana yang masih minim. Ada ayunan langit, anjungan, Pos pandang serta wahana lain untuk berfoto.

“Awalnya di sini cuma untuk tempat main, tempat camping, tapi karena pengunjung merasa terkenang dengan keindahan bukit Mertelu. Akhirnya masyarakat lokal sini berinisiatif untuk mengambangkan lagi agar ada pengunjung lebih banyak dan mereka merasa nyaman,” ujarnya.

Untuk menuju ke bukit Mertelu, para pengunjung harus berjalan menaiki bukit sekitar 15 menit perjalanan. Selama berjalan menuju bukit Mertelu, pengelola sudah memberikan spot untuk beristirahat dan terus memperbaiki jalan menuju bukit dengan memasang pembatas. Pengunjung harus berjalan di antara jurang dengan pemandangan alam yang sangat indah.

“Di sini masih bersifat rintisan, jadi dari segi wahana belum begitu banyak, masih butuh masukan kritik saran dari pengunjung. Untuk pengelolaannya sendiri, masih bersifat lokal, mash butuh pembelajaran SDM mengenai kepariwisataan,” ucapnya.

Dia menjelaskan jika jumlah kunjungan saat musim hujan sangat menurun, setidaknya dalam sebulan terakhir jumlah kunjungan hanya berkisar sekitar 4.000 orang, dari biasanya yang mencapai 7.000 orang dengan harga tiket masuk sebesar Rp 5.000.

“Pas Lebaran itu dalam waktu 15 hari sudah mencapai 13.000 orang dan setelah di rekap dalam sebulan mencapai 18.000 orang. Rata rata pengunjung lokal dan ada juga yang dari Bandung, Bogor, mungkin karena sempat viral juga, ” ujarnya.

Sumber : detik.com

Tanggal : 5 Oktober 2017