DETIK.COM (16/11/2024) | Polres Bondowoso melakukan upaya menguatkan ketahanan pangan. Terkini, lahan 9 hektare disiapkan untuk menanam jagung.
Bukan cuma lahan, permodalan untuk operasional penggarapan telah disiapkan. Polres Bondowoso juga menggandeng mitra usaha untuk menampung hasil panen jagung.
Sebagai modal awal, telah disiapkan dana operasional untuk penggarapan sebesar Rp 4 juta per hektare, dan 2 kuintal jagung sebagai bibit. Hasil panen akan dikirim ke mitra usaha pengelolaan jagung, jadi petani tidak perlu khawatir soal pemasaran hasil panen.
Data dihimpun, lokasi yang akan dimanfaatkan untuk penguatan ketahanan pangan ini merupakan lahan milik Perum Perhutani KPH Bondowoso di Desa Mandiro, Tegalampel. Lahan tersebut milik KRPH Tegalampel yang memang belum digunakan. Artinya, masih bisa dimanfaatkan selama beberapa tahun ke depan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Perhutani untuk memanfaatkan lahan tersebut,” jelas Kapolsek Tegalampel Iptu Shobingan saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (16/11/2024).
Dalam pengelolaannya, imbuh Shobingan, lahan tersebut akan diserahkan atau dikelola sepenuhnya oleh pihak desa setempat sebagai penanggungjawab.
Hasil pengelolaan lahan akan dilakukan bagi hasil dengan Perhutani. Skema yang diterapkan adalah 30 persen untuk Perhutani, 70 persen untuk penggarap. Atau, berdasarkan kesepakatan lebih lanjut antara kedua pihak.
“Komoditas yang kami tanam adalah jagung. Karena memang jenis tanaman itu yang paling cocok dengan kondisi lahan,” tandas Shobingan.
Sementara Kapolres Bondowoso AKBP Lintar Mahardhono mengapresiasi langkah yang dilakukan jajarannya ini. Terutama dalam upaya menguatkan ketahanan pangan.
“Ini juga sebagai bentuk upaya menjabarkan Asta Cita Program 100 Hari Presiden Prabowo, yaitu mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, serta ekonomi kreatif,” pungkasnya.
Sumber : detik.com