PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan fasilitas pinjaman kepada Perum Perhutani dalam bentuk kredit investasi dan kredit modal kerja sebesar Rp 1,964 triliun. Pembiayaan tersebut digunakan oleh Perhutani untuk belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 964 miliar dan belanja operasional (operational expenditure/opex) sebesar  Rp 1 triliun.
Direktur Kelembagaan dan BUMN BRI Asmawi Syam mengatakan, alasan  mengucurkan dana kepada Perhutani karena BUMN tersebut memiliki kinerja yang  sangat sehat dan mencetak laba ratusan  miliar dalam tiga tahun terakhir, namun  belum tersentuh fasilitas kredit. “Kami yakin fasilitas pembiayaan ini mampu membuat Perhutani semakin fokus dalam  melaksanakan pengembangan bisnis serta investasi usahanya,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 30 Mei  2011 lalu.
Sementara itu, Direktur Keuangan Perhutani ANS Kosasih mengatakan, pembiayaan tersebut sangat dibutuhkan. “Perhutani mengalami keterlambatan dalam  pengembangan usahanya karena banyak pesaing di dalam maupun luar negeri yang lebih mampu melakukan pengembangan usaha,” ujarnya.
Akhir 2010 Perhutani telah menghasilkan pendapatan  sebesar Rp 3 triliun  dan mencetak laba  sebelum pajak sekitar Rp 325,45 miliar. Kosasih yakin dapat  cetak laba hingga Rp 1 triliun dalam  tahun ke depan. Selain rencana kerja  dalam bidang pembiayaan, BRI juga menyalurkan pembayaran gaji kepada sekitar 25 ribu karyawan Perum Perhutani di Jawa dan Madura.
Nama Media : BUMN TRACK
Tanggal       : Edisi No 47 Thn V Juni 2011 hal 16
Penulis        : Evi Herawati
TONE           : POSITIVE