MANTINGAN, PERHUTANI (08/03/2021) | Sejak tanaman ditetapkan menjadi aset oleh Direksi Perhutani, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan semakin gencar melakukan pemeliharaan tanaman lanjutan di 6 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH).

Jati (Tectona grandis) merupakan salah satu tanaman di kawasan hutan yang dimanfaatkan kayunya. Kayu Jati memiliki kualitas yang sangat baik dan nilai jual tinggi. Umumnya kayu jati menjadi bahan baku pembuatan furnitur seperti lemari, meja, kursi, alat-alat rumah tangga, dan dapat juga dimanfaatkan untuk mempercantik tampilan rumah.

Selain itu, kayu jati juga terkenal sangat kuat dan tahan terhadap cuaca maupun binatang pemakan kayu seperti rayap. Harga kayu jati di pasaran cukup mahal. Meski demikian, permintaan kayu jati di pasar domestik tetap tinggi. Karena itulah dalam proses pemeliharaannya Perhutani sangat memperhatikan agar produksi kayu jati tetap memiliki kualitas terbaik.

Administratur KPH Mantingan, Widodo Budi Santoso melalui Kepala Sub Seksi (KSS) Perencanaaan Tanaman dan Perhutanan Sosial (PS), Arif Yudiarko menjelaskan kepada awak media pentingnya melakukan pemeliharaan tanaman ke III dan IV.

“Mengingat tanaman masih rentan dengan segala macam gangguan, mulai dari rumput liar ataupun tanaman umbi umbian yang menjalar dan melilit batang tanaman jati sehingga sulit untuk berkembang, maka pemeliharaan tanaman ke III dan IV termasuk disiangi (dangir) tetap diperlukan agar tanaman bebas dari akar tanaman liar,” jelas Arif.

Untuk pemeliharaan lanjutan di Perhutani untuk tanaman ke IV dan ke V, Arif mengatakan, “Kegiatan jenjang ini merupakan rangkaian kegiatan silvikultur dalam usaha merawat dan menjaga tanaman hutan dari gangguan yang dapat merusak serta merugikan pertumbuhan pohon jati, maupun memperbaiki kualitas tanaman. Pemeliharaan lanjutan ke VI dan V dilaksanakan dengan pembuatan batas lokasi, blok, babad terowongan serta pemasangan papan informasi pemeliharaan. Termasuk babad tumbuhan liar, memangkas tanaman sela dan tanaman pagar, wiwil dan pangkas cabang serta mengatur sampah hasil babadan, gebrus jalur dan dangir tanaman pokok, pemupukan untuk tanaman kerdil dan sulaman bagi tanaman yang mati.”

Jurnalis Media Online Kilas Nasional, Minan yang bertemu dengan jajaran Perhutani, Jum’at (05/03) mengapresiasi kualitas kayu Jati Perhutani. Ia berharap KPH Mantingan terus melakukan pemeliharaan tanaman secara berkelanjutan di semua BKPH. Ia pun mengucapkan terima kasih atas keterbukaan informasi di Perhutani.

“Dengan tetap melakukan pemeliharaan, kualitas tanaman jati akan tetap terjaga mutunya. Semoga kemitraan Perhutani dan awak media selalu terbangun dengan baik, sehingga masyarakat luas lebih paham banyak hal yang telah diupayakan Perhutani untuk kelestarian alam dan peningkatan perekonomian masyarakat,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mnt/Sgt)

Editor : Ywn
Copyright©2021