SUARAMERDEKA.COM (17/1/2018) | Perhutani dan enam kesatuan pemangkuan Hutan (KPH) di wilayah Blora memberikan dana sharing produksi kayu 2017 kepada 68 lembaga masyarakat desa hutan (LMDH).

Dana sharing bagi hasil hutan yang mencapai Rp 3,5 miliar tersebut secara simbolis diserahkan kepada pengurus LMDH di pendapa rumah dinas Bupati Blora, kemarin.

Hadir dalam acara itu pejabat Expert Perlindungan Sumber Daya Hutan (SDH) Perhutani Divre Jateng Weda Panji Hudaya dan Bupati Djoko Nugroho. Dana sharing produksi kayu tersebut berasal dari Perhutani KPH Blora sebesar Rp 212,715 juta diberikan kepada 21 LMDH.

Adapun dari Perhutani KPH Cepu sebesar Rp 844,32 juta diberikan kepada 17 LMDH, Perhutani KPH Randublatung sebesar Rp 2,003 miliar kepada 19 LMDH, Perhutani KPH Kebonharjo Rp 200,62 juta diberikan kepada satu LMDH di wilayah Blora dan Perhutani KPH Mantingan sebesar Rp 323,82 juta diserahkan kepada tiga LMDH.

Selain Perhutani KPH tersebut, akan diserahkan pula dana sharing dari Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, yaitu KPH Ngawi sebesar Rp 5,33 juta kepada 7 LMDH.

‘’Total LMDH yang menerima sharing produksi kayu dari Perhutani tersebut sebanyak 68 LMDH dengan jumlah total Rp 3,5 miliar,’’ ujar Administratur Perhutani KPH Blora Rukman Supriatna, kemarin.

Sektor Wisata

Selain sharing produksi kayu, Perhutani KPH Blora juga memberikan dana sharing dari sektor wisata kepada LMDH Tani Jati Mulya Desa Kedungwungu Kecamatan Todanan sebesar Rp 3,68 juta. LMDH bersama Perhutani KPH Blora mengelola objek wisata Goa Terawang di Kecamatan Todanan.

Dalam rangkaian penyerahan dana sharing produksi kayu yang akan dihadiri Bupati Djoko Nugroho tersebut, menurut rencana akan diserahkan pula bantuan bibit dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Propinsi Jawa Tengah sebanyak 9.450 buah.

Bibit tersebut terdiri dari tanaman holtikultura jenis durian 4.000 buah, belimbing madu (900), jeruk pamelo (700), jambu citra (900), mangga (400), matoa (400), rambutan (400), jambu kristal (1.150) dan jeruk siam (600).

Bantuan tanaman holtikultura diberikan kepada beberapa LMDH yang ada di wilayah Blora yang tersebar di sejumlah lokasi, di antaranya di Kecamatan Tunjungan, Sambong, Todanan Bogorejo dan Randublatung.

‘’Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan, Perhutani tidak bisa melakukan sendiri. Perlu kerja sama dengan banyak pemangku kepentingan, terutama pemerintah daerah yang mempunyai kewenangan menggerakkan semua lini,’’ tandas Rukman Supriyatna.

Sumber : suaramerdeka.com

Tanggal : 17  Januari 2018