JAWAPOS.COM (23/09/2018) | Kabupaten Malang, selain menyajikan wisata alam yang mempesona, juga memiliki wisata religi yang tak kalah ramainya. Salah satunya yang cukup instagramable adalah Keraton Gunung Kawi.

Lokasi Keraton Gunung Kawi ini, berada di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Ada banyak akses menuju ke sana. Bisa dari Kecamatan Wagir atau juga langsung Ngajum via Jalibar, Kepanjen.

Jika ingin perjalanan dengan melewati pesarean Gunung Kawi, juga bisa lewat dari Kecamatan Wonosari. Jangan khawatir dengan akses, karena sebagian besar jalan sudah teraspal dengan baik. Hanya ada beberapa bagian saja yang kurang mulus, selebihnya lancar.

Perjalanan menuju ke sana sangat menyenangkan. Pasalnya, jalur yang dilalui dipenuhi dengan pohon hijau. Mendekati venue, tanaman menjadi lebih rapat. Jenis tanamannya juga sudah berganti, pohon pinus.

Bayangkan saja, berkendara di tengah pohon pinus yang mengeluarkan aroma segar. Menyenangkan, sejuk, tenang dan banyak spot foto kece.

Kawasan ini memang berada di lereng Gunung Kawi. Sehingga hawanya sejuk dengan khas pepohonan daun berbentuk jarum. Sepanjang jalan juga sudah dibangun spot foto dan venue wisata baru. Sekali jalan, Anda bisa mendapatkan banyak foto ciamik. Asal hasil fotonya bagus.

Lokasi wisata ini, dikelola oleh Perhutani, melalui RPH Gendogo dan dikelola sejak tahun 1965. Dulunya, lokasi ini dipercaya kerap dijadikan untuk tempat ritual. Konon kabarnya, jika duduk bersila di bawah pohon dewandaru, kemudian ada buah yang jatuh menimpa kepala atau anggota tubuh lainnya, maka keberkahan akan datang. Atau, hajat akan terpenuhi.

Memang, ketika wisatawan masuk, selalu ditanya kebutuhan kedatangan untuk ritual atau wisata. Wisata Keraton Gunung Kawi ini akan relatif sepi di hari biasa. Tempat serasa milik sendiri. Namun, jika sudah mulai bulan Suro atau Muharam seperti sekarang ini, pengunjung mulai ramai.

“Kalau Suro, banyak yang berkunjung. Apalagi tanggal 1 Suro. Karena banyak yang berdoa,” kata Winarto, Polisi Hutan RPH Gendogo Korwis Wisata Keraton Gunung Kawi.

Beralih dari hal-hal yang berbau mistis di tempat ini, wisata ini menyimpan keunikan tersendiri. Di kompleksnya, terdapat tempat ibadah untuk beberapa agama dan kepercayaan.

Ada masjid, gereja, Pura Giri Kawijayan dan Vihara Dewi Kwan Im. Semuanya terletak di satu kompleks yang sama.

Sebelum masuk venue, masih dalam kompleks, akan menemukan gereja dengan bangunan kayu yang asri. Begitu sampai di parkiran, dapat menemukan masjid yang lokasinya berdekatan dengan pura, vihara serta tempat untuk penghayat kepercayaan.

Ingin meramal nasib ala Tionghoa dengan ciamsi, bisa juga dilakukan di sini. Cukup menggoyangkan bumbung bambu dan nantikan bilah kayu yang keluar. Kabarnya, menggambarkan nasib dan peruntungan. Boleh percaya atau tidak. Namun, soal takdir tetap Tuhan yang tentukan.

Juga ada petilasan di Keraton Gunung Kawi. Awalnya hanya petilasan Mpu Sendok Prabu Kaswara 1 yang pernah bertapa di sini. Kemudian, sang Mpu muksa sehingga hanya ada petilasannya saja.

Kompleks tempat ibadah ini sudah berdiri sejak lima tahun lalu. Tujuannya, kata Winarto, untuk menunjukkan kerukunan umat beragama. “Di sini rukun, tidak ada gesekan dan juga ingin menunjukkan keberagaman,” katanya.

Di tempat ibadah itu, katanya, selalu saja ada kegiatan. Entah di pura, vihara, gereja atau masjid. “Kalau Suro ada selamatan di sini, dari warga. Warga jauh juga sering,” katanya.

Harga tiket masuk murah saja. Hanya Rp 10 ribu dengan Rp 2 ribu untuk parkir. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Penasaran, silakan berkunjung.

Sumber : jawapos.com

Tanggal : 23 September 2018