PERHUTANI, GARUT (09/11/2020) | Direktur Perhutanan Sosial (PS) Natalas Anis Harjanto bersama Kepala Departemen PS Isnin Soiban dan Wakil Administratur KPH Garut Tri Yuwana hadir dalam rangka acara ‘Reforestasi dan Restorasi Cisurupan’ yang diisi dengan kegiatan menanam delapan ribu pohon, syukuran ‘Sedekah Bumi’ dan pembekalan 40 peserta ‘Sekolah Lapang’ dan digagas oleh komunitas penggiat lingkungan ‘Klasik Bean Sunda Hejo’ pimpinan Hamzah, Minggu (8/11).

Selain itu Natalas Anis Harjanto juga berkunjung ke petak pengelolaan 49b luas 35 hektar, wilayah kerja Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cisurupan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bayongbong, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Garut yang merupakan lokasi penetapan Surat Keputusan Ijin Pengelolaan Hutan Perhutanan Sosial no.7930/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/11/2018 kepada KTH Griya Bukit Jaya.

Direktur PS Natalas Anis di hadapan peserta sekolah lapang mengatakan agar teori yang didapat selama delapan Minggu bisa dipraktekkan dalam kegiatan penanaman pada hari ini dan seterusnya. Ia pun berharap para peserta bisa menjadi Leader bagi masyarakat di desanya masing-masing. Tak lupa ia memberikan apresiasi bagi Sekolah lapang yang digerakkan Ani, Eka dan Endah dari Sunda Hejo.

Administratur KPH Garut melalui Wakil Administratur KPH Garut Tri Yuwana mengatakan bahwa Negara memberikan akses bagi masyarakat memanfaatkan hutan seoptimal mungkin sebagai solusi mengatasi masalah ekologi juga menyelesaikan masalah sosial dan ekonomi.

“Kawasan hutan KPH Garut 95% adalah hutan lindung, untuk itu kita semua harus saling mengingatkan masyarakat agar tidak terjadi ‘Illegal Logging’ ataupun perambahan hutan,” ucapnya.

Apresiasi juga ditunjukkan oleh Camat Cisurupan, Odik Sodikin.

“Sinergitas dalam berkomunikasi diantara para stakeholder menjadi tanda bahwa tugas kita tidak hanya menanam namun juga menjaga agar hutan tetap lestari”.  (Kom-PHT/Grt/Imn)

Editor : Ywn
Copyright©2020