ANTARANEWS.COM (8/8/2020) |Direktur Utama (Dirut) Perhutani Wahyu Kuncoro menyatakan jika Perhutani menitikberatkan pada sektor tanaman industri agro, sektor wisata dan sektor nonkayu untuk dikembangkan sebagai solusi realistis dalam rangka menjawab ketersediaan cash flow perusahaan.

“Hal itu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan nafas perusahaan dengan perubahan yang demikian cepat,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Sabtu.

Menurut Wahyu Kuncoro saat kunjungan kerja di wilayah Rayon II Madiun berharap, dari core inti selama ini yakni kayu jati sebagai tumpuan utama pendapatan perusahaan akan dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk menuainya.

“Maka dari itu para administratur harus dapat mengidentifikasi karakteristik wilayahnya dan berkreasi menggali potensi guna mencari terobosan sumber-sumber pendapatan baru yang masih ada di wilayah kerjanya,” ujarnya.

Dalam kunjungannya di wilayah kerja Perhutani KPH Saradan, Wahyu Kuncoro melihat langsung lokasi penanaman tebu di kawasan hutan petak 118a luas 18 hektare dan petak 123 luas 13 hektare di wilayah Resort Pemangkuan Hutan Teguhan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno, yang dikerjasamakan dengan PTPN XI dan masyarakat setempat melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

“Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P. 81 Tahun 2016 tentang kerja sama penggunaan dan pemanfaatan kawasan hutan untuk mendukung ketahanan pangan,” katanya.

Ia menjelaskan, kerja sama ini bisa berkontribusi kepada pemerintah dalam pemanfaatan lahan hutan yang selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal.

‘Harapanya dapat menguntungkan kedua belah pihak yaitu, PTPN XI bisa terpenuhi kapasitas bahan baku untuk produksinya dan Perhutani bisa sambil belajar berbisnis tebu sekaligus untuk meningkatkan pendapatan perusahaan,” katanya.

Lokasi lain yang menjadi tujuan kunjungannya adalah tempat Wana Wisata Srambang Park di kawasan hutan Perhutani KPH Lawu Ds. yang lokasinya berada di Desa Manyul, Kecamatan Girimulyo Kabupaten Ngawi dan industri pabrik minyak kayu putih di Sukun Ponorogo.

Usai melihat langsung kegiatan industri industri nonkayu tersebut, pihaknya yakin bahwa sektor industri nonkayu akan mampu mendongkrak pendapatan perusahaan yang sangat signifikan.

“Mari belajar dari pengalaman masa lalu, bangun kembali industri Perhutani kedepan menjadi lebih baik. Kita kembangkan industri minyak kayu putih ini dengan mengkaji ulang perencanaannya dan kita hitung kembali secermat mungkin mengenai survei marketnya, persiapan on farmnya. Bikin pabriknya gampang, punya uang kita beli teknologinya,” ujarnya.

Wahyu Kuncoro selama kunjungan kerja tersebut didampingi oleh Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Oman Suherman dan jajarannya. Wilayah yang menjadi tujuan kunjungan tersebut antara lain Perhutani KPH Madiun, KPH Saradan, KPH Lawu Ds. dan KPH Ngawi.

Sumber : antaranews.com

Tanggal : 8 Agustus 2020