BOJONEGORO, PERHUTANI (04/02/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro melaksanakan penanaman agroforestry pangan pada lahan kering berupa padi gogo yang dilaksanakan secara serentak yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan yang berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian, pada Selasa (4/2).
Perhutani KPH Bojonegoro menjadi salah satu di wilayah Divisi Regional Jawa Timur yang dipilih menjadi lokasi penanaman padi gogo, yakni di petak 86.a1, RPH Nglambangan, BKPH Nglambangan, KPH Bojonegoro dengan luas 2 ha, dari total lahan 19,5 ha.
Pada launching acara penanaman serentak di KPH Bojonegoro dihadiri oleh Kepala Perum Perhutani Divre Jatim, Wawan Triwibowo dan segenap jajarannya serta Administratur Perhutani KPH Bojonegoro dan dari unsur terkait lainnya antara lain Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegoro Helmy Elisabeth, Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Bojonegoro Widodo Joko Santoso, segenap Forkopimcam Ngasem Kabupaten Bojonegoro, Kepala Desa Setren Kecamatan Ngasem, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Manunggal I, dan para penyuluh pertanian.
Kegiatan penanaman serentak di KPH Bojonegoro diawali dengan pemberian bibit padi oleh Kepala Perhutani Divre Jatim Wawan Triwibowo kepada perwakilan petani, yang dilanjutkan dengan penanaman simbolis secara serentak dari berbagai provinsi usai sambutan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni secara daring melalui zoom meeting.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, Wawan Triwibowo, menjelaskan bahwa penanaman padi gogo ini merupakan bagian dari inisiatif agroforestry yang menggabungkan tanaman pertanian dan kehutanan, dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menciptakan swasembada pangan di Indonesia.
“Lahan hutan kami ingin berkontribusi dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo, yaitu mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan. Saat ini, kita menanam di lokasi tumpangsari kayu putih, dengan pola plong-plongan, di mana 12 meter adalah jalur tanaman pertanian dan 9 meter lainnya adalah tanaman kayu putih, ujarnya.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Kehutanan Bojonegoro, Widodo Joko Santoso, mengungkapkan bahwa Bojonegoro memiliki lahan hutan seluas 25.000 hektare yang dikelola oleh 43 kelompok masyarakat.
Menurutnya lahan-lahan tersebut berpotensi untuk ditanami berbagai komoditas pertanian, seperti padi dan jagung, yang turut mendukung program swasembada pangan nasional.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro, Helmy Elisabeth SP MM, menekankan bahwa kegiatan penanaman padi gogo ini adalah bentuk sinergi antara Perhutani, Kementerian Kehutanan serta Kementerian Pertanian dan pihak terkait lainnya dalam mendukung Bojonegoro sebagai salah satu lumbung pangan terbesar di Jawa Timur.
Bojonegoro dikenal sebagai salah satu kabupaten lumbung pangan terbesar di Jawa Timur, dan menempati peringkat ketiga sebagai penghasil padi di Jawa Timur.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produksi padi dan menjadikan Bojonegoro sebagai salah satu kontributor utama dalam mencapai swasembada pangan,” pungkas Helmy. (Kom-Pht/Bjn-/Nyo)