CURAH hujan dimusim penghujan tahun, ini terbilang cukup tinggi, upaya program penghijauan yang digagas Toyota Auto Body Forest (TABF) Group beberapa tahun terakhir, terancam gagal dengan matinya ratusan ribu pohon mangrove yang baru saja ditanam di beberapa area yang berbatasan langsung dengan bibir Pantai Muara Gembong Bekasi karena banjir yang melanda daerah tersebut beberapa waktu lalu.
Rohim Rosadi, pelaksana penanaman mangrove Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Pondok-Tengah (Perhutani), Jawa Barat menjelaskan, matinya ratusan ribu pohon mangrove yang terletak di petak 16 Blok Blacan RPH Pondok Tengah Muara Gembong, Bekasi seluas 26 ha yang di gagas TABF (Toyota Auto Body Forest) disebabkan karena terlalu lama terendam banjir, “Pohon mangrove yang baru tumbuh sekitar 50 cm tersebut tak akan bisa bertahan jika terendam selama lebih dari tujuh hari, sementara banjir sudah merendam sekitar tiga minggu dengan rata-rata tinggi banjir mencapai lebih dari satu meter,” ujar Rohim.
Sementara itu. pihak Japan Environmental Education Forum (JEEF), selaku fasilitator program penghijauan pantai Muara Gembong Bekasi, mengatakan bahwa kegagalan penanaman yang disebabkan banjir akan segera di tindak lanjuti dengan upaya penyulaman pohon yang mati “Kami akan berkoordinasi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan Perhutani dalam upaya penyulaman pohon yang mati dengan bibit yang baru,” ungkap Sri Marjono perwakilan dari JEEF Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Kahuripan RPH Pondok Tengah BKPH Ujung Karawang Taufiq, berkomitmen Akan membantu upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka penyulaman kembali pohon yang mati akibat banjir,’’Pengamanan, pengelolaan, penanaman dan pengawasan kawasan hutan sudah menjadi tugas kelompok yang dipimpinnya,” katanya.
Sumber : Rakyat Merdeka, Hal. 15
Tanggal : 12 April 2014