SOLOPOS (15/12/2022) | Rombongan anggota Komisi IV DPR menggelar kunjungan kerja (kunker) spesifik di Wana Wisata Sakura Hills dan Taman Sakura di Lawu (Sakral) Petak 34-2, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Blumbang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Utara, Kabupaten Karanganyar, Rabu (14/12/2022).
Kedatangan rombongan wakil rakyat itu disambut Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta. Rombongan Komisi IV dipimpin oleh ketua tim yakni I Made Urip. Hadir pula Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Operasi dan Perhutanan Sosial Natalis Anis Harjanto, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Endung Trihartaka beserta jajaran, Direktur Utama PT Palawi Resources Lusi Mardiana.
Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Divisi Regional Jawa Tengah Ratmanto Trimahono beserta jajaran, Administratur KPH Surakarta Hengki Herwanto beserta Plt. Kepala Disparpora Karanganyar Timotius Suryadi yang mewakili Bupati Karanganyar, perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah Misbakhul Munir, Direktur Lawu Group Parmin dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Karanganyar.
Adapun tujuan diadakan kunker dalam masa sidang II 2022-2023 yaitu menjalankan fungsi pengawasan dengan meninjau dan berdiskusi mengenai pengelolaan ekowisata Taman Sakral Cemoro Kandang Lawu. Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan tugas Perhutani sangat berat karena wilayah kerja meliputi hutan di Jawa dan Madura.
Kunker kali ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV. Perhutani mempunyai 843 lokasi wisata yang terbagi di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat dan Banten. Adapun 35 lokasi wisata dikelola oleh mandiri dan 808 dikelola secara kerja sama dengan menyerap tenaga kerja 5.847 orang yang menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat sebesar Rp214,8 miliar.
Untuk Taman Sakral merupakan salah satu bagian ekowisata Perhutani klaster Lawu yang dibangun dengan kerja sama oleh Perhutani, Toyota Motor, Balitbang Tek, LIPI dan UNS yang diresmikan pada 27 Januari 2018 sebagai tanda persahabatan antara Indonesia dan Jepang selama 60 tahun.
Ketua Tim Komisi IV DPR, I Made Urip, menjelaskan seiring dengan merebaknya usaha wisata berbasis konservasi, banyak kasus kelalaian dan kesalahan dalam pengelolaan. Dia mencontohkan pada akhir 2020 kelalaian dan kesalahan menyebabkan 20 situs kawasan ekowisata yang ada di Kabupaten Karanganyar terpaksa harus di evaluasi sehingga pengelolaan ekowisata belum sepenuhnya mencapai tujuan konservasi.
Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan wisata perlu adanya kerja sama semua elemen stakeholder dan wisatawan itu sendiri. Taman Sakral merupakan destinasi wisata baru yang berlokasi di Kabupaten Karanganyar.
“Dalam kunker kali ini kami ingin meninjau dan mendiskusikan mengenai pengelolaan, daya lingkupnya serta strategi pengelolaan ekowisata guna perbaikan dan penggunaan kawasan agar terkelola secara baik dan berkelanjutan khususnya kawasan di Gunung Lawu, salah satunya Taman Sakral terhadap upaya konservasi,” ujar I Made Urip.
Mewakili Bupati Karanganyar, Plt. Kepala Disparpora Karanganyar, Timotius Suryadi, mengucapkan terima kasih kepada Perhutani karena telah memberikan kesempatan warga Kabupaten Karanganyar untuk ikut mengelola aset Perhutani sehingga manfaatnya bisa dirasakan sampai saat ini. “Kami berharap semoga dengan kehadiran Bapak dan Ibu dapat memberikan manfaat bagi warga masyarakat,” ujarnya.
Sumber : solopos.com
Tanggal : 15 Desember 2022