Bogor, Perhutani (29/05/24)IPerum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor hadiri Forum Wisata dan Lingkungan Bogor dengan tajuk “Ayo Membangun Pariwisata Berkelanjutan Bogor” yang diprakarsai oleh Bogor Eco and Sustainable Tourism (BEST) bertempat di Kampung Wisata Cinangneng, Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Selasa (28/05).
Hadir pada kesempatan tersebut Administratur/KKPH Bogor yang diwakili oleh Kepala Subseksi Ekowisata dan Agroforestri Agustin Darsono, Narasumber Pemerhati Wisata Institut Pertanian Bogor (IPB) Harini Muntasib, Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Balai Taman Nasional Gunung (TNG) Halimun Salak, Balai TNG Gede Pangrango, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah I Bogor, Pelaku Usaha Wisata Kabupaten Bogor, Travel Agen, serta Budayawan Bogor dan segenap tamu undangan lainnya yang terkait.
Dalam keterangannnya Agustin Darsono menyampaikan bahwa pihaknya hadir sebagai tamu undangan dalam forum diskusi Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Bogor karena Perhutani KPH Bogor memiliki cukup banyak destinasi wisata alam yang tersebar di Kabupaten Bogor.
“Tema berkelanjutan memang sudah menjadi suatu yang perlu diimplementasikan karena terkait dengan keberlangsungan secara kontinuitas dimana adanya sinergi antara manusia dan lingkungannya untuk dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal secara ekonomi. Di Perhutani sendiri keberlanjutan merupakan prinsip dalam pengelolaan hutan yang lestari dimana adanya integrasi antara planet yaitu lingkungan, profit (keuntungan) dan people (manusia/masyarakat) sehingga keseimbangan terjaga secara ekologis”, jelasnya.
Sementara Harini Muntasib mengatakan bahwa tujuan dari forum diskusi ini adalah untuk menghasilkan keuntungan bagi semua lapisan masyarakat, efektivitas biaya dari semua kegiatan ekonomi serta pemberdayaan, peningkatan kehidupan kualitas masyarakat lokal, menjaga kesetaraan dan keadilan hingga generasi yang akan datang dengan mempertahankan kualitas lingkungan, menjaga sistem ekologi serta integritas budaya dan sosial.
“Disamping aspek lingkungan, ekonomi dan sosial tersebut, selanjutnya perlu diperhatikan adalah penciptaan nilai pariwisata (tourism value creation) dan manajemen serta kebijakan yang integral sehingga dapat terciptanya harmoni dengan tujuan memberikan fasilitas yang baik, terstandar kepada wisatawan sehingga memiliki pengalaman berharga dalam berwisata”, tuturnya. (Kom-PHT/Bgr/Gin)