MADIUN, PERHUTANI (20/8/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun bersama para stakeholder melaksanakan Apel Sinergitas dan Simulasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bertempat di kawasan hutan petak 102 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) di Bondrang, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bondrang yang masuk Kabupaten Ponorogo, Selasa (20/8).

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Administratur/KSKPH Madiun Selatan Agus Haryono, Kapolsek Sawoo AKP Joko Suseno, Danramil Sawoo Kapten Cba Pamuji, Asper/KBKPH Bondrang Aruna Edi Mukaris, perwakilan Kecamatan Sawoo, segenap Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) di BKPH Bondrang, Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), serta masyarakat setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan semua pihak apabila terjadi karhutla. Usai apel dilakukan juga simulasi pengendalian kebakaran hutan dengan membuat ilaran dengan tujuan memutus bahan bakar atau serasah. Diperagakan juga pemadaman api dengan menggunakan alat sederhana seperti gepyok yang terbuat dari bambu.

Kepala KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite melalui Wakilnya Agus Haryono dalam sambutan mengatakan bahwa kebakaran di hutan bisa terjadi sewaktu-waktu. Perlu kewaspadaan untuk memantau titik api yang muncul agar kebakaran bisa dipadamkan secepatnya. Perhutani mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan.

“Kami berharap seluruh elemen masyarakat menjadi lebih waspada dan peduli akan kondisi hutan khususnya di musim kemarau yang rawan kebakaran. Karena kebakaran di hutan seringkali tidak terprediksi. Oleh sebab itu hari ini dilakukan simulasi untuk melakukan tindakan pemadaman dengan alat sederhana agar api tidak semakin meluas.” Ujarnya.

Danramil Sawoo Kapten Cba Pamuji pada kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung upaya pencegahan kebakaran hutan. Sehingga apel siaga sekaligus simulasi pemadaman api ini menjadi salah satu bentuk nyata antisipasi terjadinya kebakaran hutan.

“Kita tentu berharap jangan sampai terjadi kebakaran hutan. Namun apabila terjadi, maka kita semua harus segera mengambil tindakan untuk mengatasinya. Saling koordinasi antara petugas dan masyarakat jika menemukan titik api. Kalau kita punya kesadaran bersama pasti lebih baik.” Pungkasnya. (Kom-PHT/Mdn/Adl)

Editor:Lra
Copyright©2024