Perhutani Perhutani Madura Perkuat Sinergi untuk Antisipasi Gangguan Keamanan Hutan di Kepulauan Kangean |

MADURA, PERHUTANI (13/01/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura bersama Jajaran Polisi Sektor (Polsek) Kangayan, Kabupaten Sumenep, menggelar patroli gabungan guna mengantisipasi gangguan keamanan hutan (Gukamhut) di wilayah kepulauan, khususnya di antara BKPH Kangean Timur dan BKPH Kangean Barat. Patroli tersebut dilaksanakan pada Senin (13/01).

Kepala BKPH Kangean Timur, Agus Susanto, menyampaikan bahwa kegiatan patroli ini merupakan upaya bersama untuk menangani potensi gangguan keamanan hutan di wilayah kerja Perum Perhutani, terutama di kawasan Kepulauan Kangean. “Kami hari ini bersama jajaran Polsek Kangayan melakukan patroli bersama. Hal ini dilakukan dalam upaya penanganan gangguan keamanan hutan di wilayah kerja Perum Perhutani, khususnya di perbatasan BKPH Kangean Timur dan BKPH Kangean Barat,” jelas Agus.

Patroli gabungan dilakukan dengan menyusuri sejumlah titik lokasi serta akses jalan yang berdekatan dengan pemukiman warga sekitar kawasan hutan. Agus menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat preventif, tetapi juga melibatkan sosialisasi kepada masyarakat dan tokoh agama untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kelestarian hutan. “Kami berupaya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan,” tambahnya.

Kapolsek Kangayan, Wijono Aris Sasongko, menyambut baik langkah sinergis tersebut. Ia menegaskan bahwa patroli gabungan ini merupakan langkah positif dalam menjaga aset negara di sektor kehutanan. “Kami juga mendorong masyarakat untuk peduli dan ikut serta menjaga kelestarian serta keamanan hutan. Segala bentuk gangguan keamanan hutan dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan,” tegasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara Perhutani, pihak kepolisian, dan masyarakat dalam menjaga kelestarian hutan serta mengantisipasi potensi gangguan yang dapat merusak ekosistem dan mengancam keberlanjutan sumber daya alam di wilayah kepulauan. (Kom-PHT/Mdr/Jep)