RRI.CO.ID (27/01/2025) | Potensi perkebunan di desa Karduluk Kecamatan Pragaan menjadi salah satu mata pencaharian yang menjanjikan. Beberapa pohon yang kerap kali ditanam di daerah perkebunan desa Karduluk yang berada di perbatasan kebupaten Sumenep dan Pamekasan adalah Pohon Jati Putih (Gmelina), Mahoni serta Akasia. Menurut Homaidah Musyaffak selaku Anggota HKTI Wanita, berawal dari bantuan Perhutani KPH Madura dengan program aforestasi yaitu kegiatan menanam pohon di lahan yang sebelumnya bukan hutan, selain meningkatkan ekonomi masyarakat program aforestasi ini juga bertujuan untuk melestarikan hutan melalui penghijauan dan menjaga kelestarian lingkungan.
Bantuan berupa bibit diberikan oleh Perhutani akhir 2024 lalu di sejumlah lahan milik masyarakat desa Karduluk diantaranya, Pohon Jati Putih (Gmelina), Mahoni, Akasia, Sukun dan Nangka. Namun masyarakat lebih memilih untuk menanam pohon Jati Gmelina dan Akasia, “karena kalau dijual lebih mahal yang jati dan akasia, bisa 10 jutaan perpohon tergantung diameter dan kualitas kayunya” menurut Homaidah saat dialog bersama RRI, Senin (20/1/25).
Selain harga yang memuaskan, menurut anggota HKTI wanita yang aktif di 2019 ini penjualan pohon jati putih dan akasia ini tergolong mudah karena desa Karduluk merupakan daerah sentra ukir sehingga pohon tersebut seringkali laku kepada pengrajin ukiran setempat “ya kalo ga dibeli orang luar ya dibeli orang dekat untuk ukiran jadi selalu habis” ujarnya.
Sumber : rri.co.id