TRIBUNNEWS.COM (05/02/2025) | Perhutani dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berkomitmen menjaga agar tidak terjadi konflik antara perhutani dengan masyarakat penggarap lahan kawasan hutan.

Kepala Divisi Regional (Kadivre) Perhutani Jawa Tengah, Asep Dedi Mulyadi, mengatakan akan lebih mengedepankan komunikasi dan diskusi jika ada suatu permasalahan yang melibatkan perhutani dengan penggarap lahan.

“Untuk menghindari konflik, kita akan lebih mengedepankan terkait komunikasi, jadi ada rencana apapun, mau ada kegiatan apapun, kita harus saling memberikan informasi.”

“Jadi kemudian ketika ada persolan kita akan diskusikan,” katanya, saat menghadiri kegiatan penanaman serentak Agroforestri Pangan di petak 40 D, RPH Kedungringin, BKPH Ngliron, KPH Randublatung, Blora, Selasa (4/2/2025).

Lebih lanjut, pihaknya juga mengimbau semua pihak untuk menaati aturan-aturan yang ada, agar tidak terjadi konflik antara Perhutani dengan penggarap lahan hutan.

“Kemudian saya berharap semua pihak, juga menaati peraturan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman juga menginginkannya agar hubungan Perhutani dengan petani penggarap kawasan hutan tetap harmonis.

“Kami ingin bagaimana Perhutani dengan pemerintah desa, dan juga seluruh Forkompimcam, Forkompimda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, selalu menjaga harmonisasi di masing-masing tingkatan.”

“Tujuannya agar hubungan antara perhutani dan petani ini bisa kita jaga. Saling memberi manfaat, kita juga ingin hutannya lestari, tapi petani sekitarnya juga bisa sejahtera,” paparnya.

Sumber : tribunnews.com