SARADAN, PERHUTANI (24/07/2020) | Guna mencegah terjadinya kebakaran hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Saradan menggelar apel siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Dalkarhutla) yang digelar di Pos Patroli Tunggal Mandiri (PTM) 5 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Teguhan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rejuno, Jum’at (24/7).
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Wakil Administratur wilayah Barat Wisik Sugiarto yang diikuti oleh Pabin KPH Saradan, segenap Asisten Perhutani (Asper) BKPH wilayah Saradan Barat, yaitu : Asper Rejuno, Bringin, Kaliklampok, Notopuro, Kedungbrubus dan Tulung beserta perwakilan KRPH (Kepala Resort Pemangkuan Hutan), Polhutmob, Forkopimcam Kecamatan Karangjati serta perwakilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah Saradan Barat antara lain LMDH Rukun Makmur Desa Rejuno, LMDH Wono Mukti Desa Ploso Lor dan LMDH Sumber Rejeki Desa Sumberbening.
Dalam kesempatan tersebut Wisik Sugiarto menyampaikan, bahwa untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan perlu adanya kerjasama dengan berbagai stakeholder yang ada, baik dari pihak TNI/Polri, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun LMDH.
“Kami juga melakukan sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat baik secara langsung melalui petugas di lapangan maupun dengan pemasangan papan himbauan atau larangan melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kebakaran hutan dan lahan. Diharapkan masyarakat semakin sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan memahami sanksi hukum bagi pelakunya karena sudah diatur didalam Undang-Undang nomor 18 tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan,” kata Wisik Sugiarto.
Pada kesempatan yang sama Kapolsek Karangjati Suyadi mengatakan, bahwa jajarannya siap siaga untuk membantu Perhutani dalam kegiatan mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Pihaknya akan membuka diri untuk bisa berkoordinasi dan bekerja sama dengan Perhutani dalam pencegahan terjadinya karhutla. “Hal itu bisa dilakukan melalui sosialisasi kepada masyarakat baik melalui penyuluhan maupun himbauan via media sosial,” ujarnya.
Sementara Ketua LMDH Rukun Makmur Senung Budiarto mengatakan, sebagai mitra kerja Perhutani ia akan selalu siap untuk membantu kegiatan Perhutani dalam pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan. “Kebakaran hutan akan merusak ekosistem dan dari sisi ekonomi tentu LMDH juga dirugikan karena pendapatan dari sharing produksi kayu akan berkurang,” ujarnya.
Dalam kegiatan apel tersebut juga diperagakan simulasi cara memadamkan kobaran api oleh petugas Satgas Damkar Perhutani dengan menggunakan peralatan sederhana berupa gepyok dari bambu, sabit dan semprotan air (jet shooter).
Apel siaga kebakaran hutan KPH Saradan tahun ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan mengingat masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yaitu dengan pembatasan peserta apel, pengaturan jarak peserta apel dan wajib bermasker bagi segenap peserta apel. (Kom-PHT/Srd/Swn)
Editor : Ywn
Copyright©2020